Rastranews.id, Makassar – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Wali Kota Munafri Arifuddin dan Ketua Forum Kota Sehat (FKS) Melinda Aksa, menyambut kedatangan Tim Verifikasi Nasional Kota Sehat 2025.

Kunjungan selama dua hari ini menjadi momen krusial untuk membuktikan komitmen dan kesiapan Makassar mewujudkan lingkungan yang bersih, layak huni, dan berkelas nasional.

Untuk meraih predikat Kota Sehat Tingkat Nasional 2025, kini memasuki tahap verifikasi faktual.

Wali Kota Munafri Arifuddin didampingi Ketua Forum Kota Sehat (FKS) Makassar, Melinda Aksa, secara resmi menerima Tim Verifikasi Nasional di Baruga Anging Mammiri, Kamis (2/10/2025).

Kedatangan tim yang dipimpin Andi Anugera ini bukan sekadar formalitas, melainkan momentum strategis untuk menegaskan komitmen Pemkot Makassar dalam membangun kota yang sehat, aman, dan berkelanjutan bagi seluruh warganya.

Dalam sambutannya, Munafri yang akrab disapa Appi, menegaskan bahwa esensi dari Program Kota Sehat adalah peningkatan kualitas hidup masyarakat yang nyata, bukan sekadar mengejar penghargaan.

“Yang ingin kami sampaikan, standarisasi Kota Sehat ini harus berjalan dengan baik, ada ataupun tanpa penghargaan,” tegas Munafri.

“Kami ingin Makassar menjadi representasi kehidupan masyarakat kota besar yang sejajar, bahkan lebih baik dari kota besar lain di Indonesia,” sambungnya.

Appi menekankan, Kota Sehat adalah wujud nyata gotong royong lintas sektor yang terintegrasi dalam sembilan tatanan utama, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga perlindungan sosial dan penanggulangan bencana.

Dengan prinsip kolaborasi, Pemkot Makassar tidak hanya menata fisik kota, tetapi juga membangun budaya hidup sehat. Semua langkah ini diintegrasikan melalui platform digital “Makassar Apps For All”, yang memudahkan akses layanan kesehatan, pengaduan, dan partisipasi warga.

Munafri juga menyatakan kesiapannya menerima masukan konstruktif dari tim verifikasi. “Kalau ada hal yang masih kurang, kami siap memperbaiki. Kalau ada yang sudah baik, harus dipertahankan bahkan ditularkan ke wilayah lain,” ujarnya.

Dia bahkan memberikan sinyal tegas dengan menyatakan siap memberikan sanksi jika ada program yang tidak berjalan optimal, yang menjadi tugas Ketua FKS.

Di tempat yang sama, Andi Anugera, Ketua Tim Validasi, menjelaskan bahwa proses penilaian telah berlangsung secara bertahap. Dia menegaskan bahwa posisi Makassar sangat strategis.

“Makassar adalah barometer pembangunan di Indonesia Timur. Karena itu, validasi ini penting untuk memastikan apa yang tertuang dalam dokumen benar-benar sesuai dengan kondisi riil di lapangan,” kata Andi.

Dia menambahkan, sebagai kota metropolitan, Makassar harus dipandang sejajar dengan Jakarta, Surabaya, atau Medan. Timnya akan memastikan bahwa indikator Kota Sehat telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Makassar.

Andi juga mengungkapkan kabar menggembirakan bahwa Kementerian sedang mengupayakan penyerahan penghargaan Swasti Saba 2025 dapat dilakukan langsung oleh Presiden RI di Istana Negara.

“Tentu ini akan menjadi motivasi besar bagi kabupaten/kota penerima, termasuk Makassar,” pungkasnya.

Kunjungan verifikasi lapangan ini dijadwalkan berlangsung hingga Jumat (3/10/2025), dengan meninjau sejumlah lokus, termasuk Kecamatan Panakukang. Hasil penilaian ini akan menentukan kelayakan Makassar meraih kembali penghargaan Swasti Saba. (HL)