Munafri menyebut, Menteri Pertanian merespons baik gagasan tersebut dan berkomitmen memberikan dukungan teknis melalui jajaran direktorat terkait.
“Alhamdulillah, Pak Menteri merespons dengan baik. Dalam waktu dekat, kami akan koordinasi dengan Dirjen yang lebih teknis untuk mematangkan seluruh program yang akan dijalankan, termasuk dukungan anggaran dari Kementan,” ucapnya.
Ia menambahkan, Pemkot Makassar juga akan mengintegrasikan pengelolaan sampah dan pertanian urban untuk membentuk ekonomi sirkular.
Hasil pengolahan sampah organik akan dimanfaatkan kembali sebagai pupuk bagi kegiatan urban farming.
“Kami akan terapkan sistem terintegrasi pengelolaan sampah yang ujung-ujungnya mendukung pertanian lahan sempit seperti urban farming. Komunitas sayur-sayuran, termasuk tomat dan tanaman hortikultura lainnya, akan kami support penuh,” jelas Munafri.
Dalam pertemuan tersebut, Munafri didampingi Sekda Kota Makassar Andi Zulkifly Nanda, Ketua Tim Ahli Andi Hudli Huduri, Kepala DP2 Aulia Arsyad, dan Kepala Bapenda Asminullah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar, Aulia Arsyad, mengatakan Pemkot telah menyampaikan sejumlah usulan bantuan kepada Kementan, termasuk program Pekarangan Pangan Berkelanjutan (P2L), pengembangan green house, dan alat serta mesin pertanian.
“Pak Menteri merespon permintaan kami terkait bantuan Pekarangan Pangan Berkelanjutan (P2L) untuk lorong-lorong, pengembangan green house, serta alat dan mesin pertanian seperti combine harvester, traktor roda dua (TR2), dan traktor roda empat (TR4),” ujar Aulia.
“Kami berharap dukungan dari Kementan ini bisa segera terealisasi, sehingga masyarakat kota bisa merasakan manfaat langsung dari pengembangan pertanian perkotaan yang berkelanjutan,” tutupnya. (MA)