Rastranews.id, Makassar – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Reformasi Kampus Orange” di depan Gedung Pinisi, Universitas Negeri Makassar (UNM), Senin (6/10).

Dalam aksi tersebut, salah satu tuntutan Aliansi adalah desakan agar Senat UNM segera menyatakan sikap atas dugaan kasus pelecehan seksual yang menyeret nama Rektor.

Mahasiswa menilai pimpinan universitas telah abai dan memilih bungkam meski isu tersebut telah ramai diperbincangkan dan tengah ditangani pihak kepolisian.

“Permasalahan yang hadir hari ini sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang pimpinan kampus. Melihat bukti dan laporan yang sudah bergulir di Polda, kami meminta Senat UNM menyampaikan pernyataan sikap mengenai dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan Rektor,” tegas Stev, Jenderal Lapangan aksi.

Aliansi mahasiswa UNM juga menilai kasus tersebut telah mencoreng martabat lembaga pendidikan yang seharusnya menjunjung tinggi nilai moral dan etika akademik.

“Pimpinan universitas seharusnya menjadi teladan dan patron moral bagi seluruh mahasiswa. Namun nyatanya, justru pimpinan itu sendiri yang mencederai nilai-nilai itu dengan perbuatan yang memalukan,” ujar Rey, perwakilan aliansi.

Aksi yang dimulai sejak pukul 13.00 Wita di Kampus UNM Gunung Sari itu berlangsung damai dengan pengawalan aparat keamanan kampus.

Massa membawa berbagai spanduk berisi seruan moral dan desakan agar pihak universitas melakukan reformasi internal serta menindak tegas dugaan pelanggaran yang mencoreng nama baik UNM.

Kendati demikian, massa mengaku kecewa karena hingga aksi selesai, tidak satu pun perwakilan birokrasi kampus yang turun menemui mereka.

“Tidak ada satu pun dari pihak birokrasi yang mau turun menemui kami. Kami akan terus mengawal kasus ini dan datang dengan gelombang yang lebih besar untuk meminta kejelasan,” ujar Jenderal Lapangan..

Adapun selain menyoroti dugaan kasus pelecehan seksual, Aliansi Mahasiswa UNM ini turut menuntut tanggung jawab pimpinan kampus atas persoalan pengelolaan almamater mahasiswa baru 2025 yang dinilai tidak transparan.

Dalam pernyataannya, Aliansi Mahasiswa UNM mengajukan tiga tuntutan utama:

1. Mendesak Senat UNM menyatakan sikap atas dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan Rektor UNM.
2. Mendesak pimpinan kampus bertanggung jawab atas kelalaian pengelolaan almamater mahasiswa baru 2025.
3. Mendesak pengembalian dana almamater dilakukan secara transparan. (MA)