Untuk meyakinkan investor, Sudirman menyebut bahwa program subsidi ini telah didukung penuh oleh 24 kabupaten/kota se-Sulsel melalui skema cost sharing atau berbagi biaya, mirip dengan yang sukses diterapkan pada pembayaran premi BPJS Kesehatan.
“Subsidi sharing 40% provinsi, 60% kabupaten untuk BPJS hingga hari ini. Kami meng-cover 500 ribu sampai 1 juta orang dengan anggaran Rp 300-600 miliar. Sekarang, kenapa kita tidak memanfaatkan bandara? Banyak bandara dibangun pakai anggaran triliunan, tapi ada yang cuma dipakai main layang-layang atau balapan,” ujarnya.
Kepala Biro Kesra Setdaprov Sulsel, Erwin Sodding, dalam laporannya merinci teknis pelaksanaan program.
Rute utama yang akan dilayani adalah Makassar-Selayar, Makassar-Bone, Bone-Kendari, dan Bone-Balikpapan.
Sementara rute opsional yang akan menyesuaikan permintaan adalah Makassar-Toraja, Makassar-Masamba, Masamba-Sorowako, dan Makassar-Wakatobi.
Seluruh rute akan dilayani oleh pesawat ATR72-500 berkapasitas 72 penumpang.
Menjawab pertanyaan wartawan, disampaikan bahwa harga tiket akan lebih rendah dibandingkan penerbangan komersial dan dipastikan tidak lebih dari satu juta rupiah.
Tiket dapat dibeli melalui aplikasi khusus yang disediakan maupun melalui aplikasi Traveloka. (HL)