Rastranews.id, Makassar – Suasana mencekam kembali menyelimuti Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Bentrokan beruntun selama empat hari terakhir memuncak pada Selasa (23/9/2025) sore, berujung pada insiden pembakaran yang menghanguskan lima rumah semi permanen milik warga.

Bentrokan kali ini melibatkan saling serang menggunakan senjata berbahaya, mulai dari anak panah busur, batu, hingga petasan. Kebakaran hebat terjadi setelah jalan menuju lokasi diblokade oleh massa yang bertikai, menyulitkan petugas Damkar menjangkau titik api. Sebuah mobil juga ikut dilalap si jago merah.

Walikota Makassar, Munafri Arifuddin, yang langsung meninjau lokasi, menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

“Ada lima rumah, satu mobil (terbakar) hari ini. Sampai saat hari ini tidak ada korban. Saya imbau kita harus menjaga Makassar agar kondusif,” tegas Appi, sapaan akrab walikota.

Appi memastikan warga terdampak akan mendapat perhatian dan bantuan pemerintah. Untuk mencegah bentrokan lebih lanjut, posko penjagaan akan segera didirikan.

“Mulai malam ini akan kita buat pos penjagaan di empat titik rawan. Dijaga oleh TNI Polri, dan Satpol PP,” imbuhnya.

Bentrokan yang melibatkan pemuda dari Jalan 148, Kandea, Lembo, dan Layang ini terjadi tanpa kenal waktu, dari pagi hingga malam.

Upaya polisi untuk meredam bahkan kerap mendapat serangan balik. Sosialisasi Kamtibmas yang digelar Polrestabes Makassar pada Senin (22/9/2025) malam pun tidak mampu mencegah pecahnya bentrokan keesokan harinya.

Bentrokan baru mereda setelah puluhan personel polisi melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap pelaku.

Sebelumnya, aksi saling serang ini telah menelan korban. Terdapat laporan empat orang terluka akibat panah busur, termasuk seorang pedagang ikan yang tidak bersalah karena kepalanya tertancap panah saat sedang melintas. (HL)