Rastranews.id, Makassar – Pasca kericuhan antar fakultas di Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Parangtambung, Rabu (5/11/2025) malam, aparat kepolisian mengimbau pihak kampus agar menerapkan pembatasan aktivitas malam bagi mahasiswa.

‎Imbauan ini disampaikan Kapolsek Tamalate, Kompol Syarifuddin, menyusul insiden yang mengakibatkan lima sepeda motor dibakar.

‎“Kami selalu menyarankan kalau sudah tidak ada perkuliahan lagi khususnya pada malam hari, sudah di tutup saja pintu di depan,” ujar Kompol Syarifuddin di lokasi kejadian, Rabu (5/11) malam.

‎Menurutnya, mahasiswa yang memiliki kegiatan malam seperti penelitian tetap diperbolehkan masuk, namun harus melalui pengawasan ketat dari sekuriti kampus.

‎“Kalau pun ada yang mau masuk, mahasiswa di cek betul. Kalau perlu catat namanya, kegiatannya sampai jam berapa. Tujuannya itu supaya memudahkan kita,” jelasnya.

‎Insiden ini diketahui bermula dari laporan adanya penyerangan antar fakultas menjelang waktu magrib Rabu, 5 November 2025.

‎“Kami di telepon bahwa terjadi penyerangan dari Fakultas MIPA ke Fakultas Teknik. Setelah sampai di sini kami sisir di semua sudut kampus dan temukan lima motor terbakar,” ungkapnya.

‎Selain kendaraan, sejumlah fasilitas kampus juga rusak.

‎“Di Fakultas MIPA ada kaca yang pecah. Kalau kita lihat videonya, mereka menyerang dari MIPA masuk ke Teknik,” tambahnya.

‎Kapolsek menegaskan, situasi di kampus UNM Parang Tambung kini sudah dikendalikan.

‎“Alhamdulillah untuk situasi saat ini kita sudah bisa kendalikan dan kampus UNM di Parang Tambung ini insya Allah mudah-mudahan tidak terulang lagi,” kata dia.

‎Untuk menjaga keamanan, pihak kepolisian berkoordinasi dengan vendor keamanan kampus.

‎“Kami komunikasi dengan pihak vendor, sekuriti yang ada di sini. Karena bagaimanapun juga kan internal kampus pasti kita hormati supaya lebih perketat lagi,” ucapnya.

‎Ia menambahkan, setiap fakultas memiliki empat hingga lima sekuriti dalam satu shift.

‎Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Rektor III UNM, Arifin Manggau, mengatakan pihaknya masih menelusuri penyebab bentrokan yang kali ini terjadi lebih awal dari biasanya.

‎“Kami tidak tahu dari mana, apakah persoalan pribadi. Sementara kami ini dari birokrasi kampus mencoba mencari tahu apa akar masalah persoalan ini,” sebutnya.

‎”Ini terjadinya sore, biasanya tengah malam. Ini aneh saya kira ini,” ujar Arifin.

‎Arifin menyebut, pihak kampus akan menggelar rapat bersama pimpinan fakultas dan Pelaksana Harian (Plh) Rektor UNM untuk membahas langkah tindak lanjut.

‎“Besok kami beserta para pimpinan fakultas akan melakukan pertemuan bersama Plh Rektor saat ini,” katanya.

‎Soal imbauan jam malam maupun kebijakan perkuliahan, Arifin mengatakan keputusan akan ditentukan dalam rapat tersebut.

‎“Tergantung keputusan rapat pimpinan besok,” ucapnya.

‎Terkait kemungkinan penutupan sementara aktivitas perkuliahan, ia menyebut belum ada keputusan resmi.

‎“Apakah diliburkan atau tidak, kalau sampai saat ini Plh Rektor belum memberikan sinyal sekaitan itu,” pungkasnya. (MA)