Rastranews.id, Gowa – Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, turun tangan langsung mendistribusikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Program Keluarga Harapan (PKH) serta bantuan sembako kepada warga yang menjangkau lima kecamatan.

Penyaluran ini dilakukan secara simbolik di sela-sela program One Day One District, Selasa (23/9/2025).

Pendistribusian bagi warga Kecamatan Bontomarannu, Parangloe, dan Manuju dipusatkan di Aula Kantor Camat Bontomarannu. Sementara untuk penerima manfaat di Kecamatan Bontolempangan dan Bungaya, kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Camat Bontolempangan.

Berdasarkan data, Kecamatan Bontomarannu menerima 56 Kartu Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Manuju 36 KPM, dan Parangloe 16 KPM.

Di Kecamatan Bontolempangan, terdapat 54 KPM yang terdiri dari 24 penerima KKS PKH dan 15 penerima paket sembako, sedangkan Kecamatan Bungaya menerima 15 KPM dengan rincian 6 penerima KKS PKH dan 9 penerima paket sembako.

Bupati Gowa menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program One Day One District, yang digagas bersama Wakil Bupati untuk berdialog sekaligus mendengar aspirasi masyarakat secara langsung.

“Hari ini saya turun langsung ke kecamatan-kecamatan karena ingin memastikan bahwa program bantuan benar-benar sampai dan dirasakan manfaatnya. Ini bukan sekadar seremonial, tapi bagian dari komitmen kami mendengar langsung suara masyarakat,” ungkapnya.

Dijelaskannya, PKH telah diimplementasikan di Kabupaten Gowa sejak 2013–2014, seiring ekspansi program secara nasional.

Pelaksanaannya melibatkan Kementerian Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Gowa, BNI sebagai bank penyalur, serta para pendamping PKH.

Berdasarkan data BPS Gowa, tingkat kemiskinan di kabupaten ini pada 2024 turun menjadi 6,85 persen dari sebelumnya 7,42 persen.

Selain itu, pada Juni–Juli 2025, bantuan beras telah disalurkan kepada 47.184 keluarga, dengan masing-masing menerima 20 kilogram.

“Semua ini adalah bukti bahwa program-program kesejahteraan yang kita jalankan telah berjalan dengan baik di lapangan,” tegas Bupati Husniah.

Meski angka kemiskinan menurun, ia menekankan bahwa tantangan kesejahteraan masih menjadi fokus pemerintah.

Oleh karena itu, Pemkab Gowa tidak hanya mengandalkan bantuan tunai, tetapi juga memperkuat validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan mendorong graduasi bagi penerima manfaat.

“Menanggulangi kemiskinan tidak cukup hanya dengan bantuan tunai. Pemkab Gowa menerapkan tiga strategi utama, yaitu mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin melalui bantuan pangan, pendidikan, dan kesehatan,” jelasnya.

Bupati juga mengingatkan penerima manfaat untuk memanfaatkan bantuan dengan baik. “Jangan sampai kartu digadaikan atau digunakan untuk hal yang tidak tepat seperti judi online. Bantuan ini sangat terbatas, hanya untuk yang benar-benar membutuhkan,” pesannya.

Salah satu penerima, Rahmawati dari Desa Rannaloe, Kecamatan Bungaya, menyampaikan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, ini ketiga kalinya saya dapat PKH. Sangat membantu untuk biaya sekolah dan kebutuhan rumah tangga,” serunya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pendidikan, perwakilan BNI Cabang Gowa, camat setempat, Ketua BAZNAS Gowa, Ketua Tim LACAK, pendamping PKH, serta masyarakat penerima manfaat. (HL)