Rastranews.id, Makassar – Wali Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), Akhmad Syukri Nazry Penarik, meminta Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menurunkan tambahan tim medis guna memperkuat penanganan korban banjir dan longsor di wilayahnya.
Permintaan tersebut, disampaikan Wali Kota Akhmad Syukri melalui video call saat petinggi UMI Makassar, menggelar konferensi pers di Menara UMI, Makassar, Minggu (7/12/2025).
Konferensi pers tersebut dihadiri Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI Prof. Dr. Mansyur Ramly, Ketua Yayasan Wakaf UMI Prof. Dr. Masrurah Mokhtar, serta Rektor UMI Prof. Dr. Hambali Thalib. Acara dipandu Wakil Rektor II UMI Prof. Dr. Zakir Sabara.
Melalui sambungan video call, Akhmad Syukri melaporkan kondisi terkini pascabencana. Ia menyebutkan bahwa hingga hari ke-11 pascabanjir dan longsor, terdapat 54 korban meninggal dunia dan empat orang masih hilang tertimbun material longsor.
Selain itu, sekitar 4.500 warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka terdampak. Menurutnya, kondisi cuaca yang masih diguyur hujan memperburuk situasi.
“Hari ini masih terjadi banjir lagi, Prof,” ujarnya kepada Prof. Hambali melalui video call dari sambungan Handphone Wakil Rektor II UMI Prof. Dr. Zakir Sabara.
Akhmad Syukri juga menyampaikan bahwa rumah sakit milik Pemkot Sibolga, sudah tidak mampu menampung lonjakan pasien dari kalangan pengungsi. Ia pun meminta UMI menambah tenaga medis, karena banyak pengungsi mulai mengalami gangguan kesehatan.
“Banyak warga mengungsi dan sudah banyak yang sakit, sehingga membutuhkan tim medis lebih banyak lagi,” ucap Akhmad Syukri.
Menanggapi hal itu, Prof. Hambali menegaskan bahwa UMI berkomitmen memberikan dukungan lanjutan.
“Beberapa hari lalu kami sudah mengirim empat tim medis. Saat ini civitas akademika UMI juga tengah menggalang dana untuk membantu para korban,” katanya.
Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran UMI, dr. Irna Diana Kartika, menambahkan bahwa UMI akan mengirim tim medis tambahan pada Rabu pekan depan.
“Dokter spesialis bedah dan anestesi juga menjadi prioritas pengiriman, karena banyak korban mengalami luka terbuka akibat benturan material saat banjir, “terang dr. Irna.
Para dokter UMI juga telah bergabung dengan tenaga medis setempat untuk mendirikan rumah sakit darurat menggunakan tenda dan perlengkapan lapangan.
Selain tim medis, UMI telah menyalurkan dana Rp60 juta dan 250 kilogram obat-obatan ke wilayah terdampak.(JY)

