MAKASSAR, SULSEL – Universitas Hasanuddin (Unhas) menyambut 10.400 mahasiswa baru angkatan 2025 dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tingkat universitas, Senin (11/8/2025).

Kegiatan dipusatkan di GOR JK Arenatorium, Kampus Unhas Tamalanrea ini dihadiri Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Johanis Tanak, yang memaparkan materi berjudul “Mahasiswa Berdampak: Menjaga Integritas, Meningkatkan Prestasi”.

Dalam pemaparannya, Johanis menegaskan, tingkat korupsi di Indonesia masih tergolong tinggi, sehingga KPK secara berkelanjutan terus berupaya menurunkannya.

Ia berharap mahasiswa Unhas kelak dapat menjadi bagian dari solusi, bergerak bersama dengan komitmen kuat untuk memajukan Indonesia yang bebas dari korupsi.

“KPK dipercaya negara untuk memberantas korupsi. Namun, ini bukan hanya tugas KPK, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa, termasuk mahasiswa,” jelas Johanis.

Ia menekankan, mahasiswa harus memiliki kemampuan intelektual yang unggul serta menjadi pendorong utama terciptanya lingkungan bersih dari korupsi.

Sebagai bekal moral, Johanis memperkenalkan sembilan nilai anti korupsi yang dikembangkan KPK, yakni jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras.

Nilai-nilai ini diharapkan menjadi prinsip hidup mahasiswa, baik dalam dunia akademik maupun kehidupan sehari-hari.

Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, mengungkapkan antusiasme pendaftar Unhas tahun ini sangat tinggi, mencapai lebih dari 80 ribu orang, namun hanya 10.400 yang diterima.

“Angka ini sudah optimal untuk memberi ruang bagi masyarakat di kawasan timur Indonesia agar memiliki kesempatan kuliah di kampus tercinta. Kami sedih tidak bisa menerima lebih banyak,” ujar Prof Jamaluddin.

Kehadiran Wakil Ketua KPK RI di PKKMB Unhas 2025 menjadi momentum penting bagi mahasiswa baru untuk memahami tantangan pemberantasan korupsi sekaligus menumbuhkan kesadaran menjaga integritas sejak dini.

Dengan bekal nilai-nilai tersebut, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada terciptanya tata kelola negara yang bersih, transparan, dan berkeadilan. (HL)