“Sejauh ini tidak ada kendala. Jadi memang penyelidikan masih terus berprogres. Berikan ruang, berikan waktu pada proses penegakan hukum yang sedang berjalan di KPK ini supaya prosesnya bisa betul-betul firm untuk menemukan dalam pencarian terkait dengan informasi ataupun keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh tim,” tutur Budi.

Diketahui, Whoosh melayani rute Jakarta-Bandung dengan panjang rute 142,3 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 30–45 menit dan beroperasi sejak Oktober 2023 setelah diresmikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Proyek ini merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Tiongkok.

Nilai proyeknya saat itu hanya ditargetkan 5,13 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 82,08 triliun.

Namun, angka ini membengkak sebesar 1,2 miliar dolar Amerika Serikat menjadi 7,27 miliar dolar Amerika atau setara Rp 115 triliun dengan asumsi kurs dolar Amerika Serikat Rp16 ribu.

Dugaan rasuah pada proyek ini sebelumnya sempat disinggung oleh eks Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Melalui kanal YouTube-nya, Mahfud MD menyebut ada perbedaan biaya pembangunan kereta cepat per kilometer secara signifikan.

Di mana hitungan yang dikeluarkan oleh perusahaan penyedia di China berbeda dengan versi Indonesia.

“Dugaan mark up-nya gini. Menurut pihak Indonesia, biaya per 1 km kereta Whoosh itu 52 juta US dolar. Tapi di Cina sendiri hitungannya 17 sampai 18 US dolar. Naik tiga kali lipat kan,” ungkap Mahfud dalam video tersebut.

Dugaan tersebut disampaikan Mahfud terkait dengan beban utang proyek Whoosh yang mencapai Rp 4 triliun pada 2025.