Makassar – Komunitas Ojek Online (Ojol) di Kota Makassar menyayangkan aksi demonstrasi yang berujung ricuh hingga menyebabkan kebakaran dua gedung DPRD, Kantor Kejati Sulsel dan dua Pos Polantas Polrestabes Makassar hingga menelan korban jiwa.

Mereka menegaskan tidak terlibat dalam aksi demonstrasi tersebut, melainkan hanya melakukan aksi solidaritas untuk Affan Kurniawan.

Penasihat Solidaritas Driver Gojek Makassar (SDGM), Frans mengatakan, sekitar 500 ojol melakukan aksi solidaritas untuk Affan Kurniawan. Aksi solidaritas dilakukan dengan membakar lilin di Monumen Mandala, Kota Makassar.

“Itu adalah aksi di mana teman-teman ikut berpartisipasi untuk menjaga kondusif yang terjadi di Makassar saat ini. Salah satunya adalah tentang sahabat atau kerabat kami yang meninggalkan di Jakarta, “ujar Frans kepada wartawan, Sabtu (30/8/2025).

Frans mengaku aksi solidaritas tersebut juga untuk menjaga kondisi kondusif di Kota Makassar. Ia pun menyayangkan terjadinya kerusuhan hingga terjadi aksi pembakaran Kantor DPRD Sulsel dan Makassar serta Kejati Sulsel.

“Sebenarnya, itu jujur di luar kendali kami sebagai ojol yang di Makassar. Apapun yang terjadi di sana, kami juga sempat mengimbau kepada teman-teman ojol untuk tidak ikut aksi yang terjadi di beberapa wilayah. Itu agar tidak terjadi kejadian yang serupa, yang di mana teman kami telah meninggal,” tegasnya.

Frans menegaskan, komunitas ojol tidak ada yang menggelar demostrasi. Ia menyebut komunitas ojol hanya menggelar aksi solidaritas dengan bakar lilin di Monumen Mandala Makassar.

“Demo ojol di Makassar itu tidak ada. Jadi perlu teman-teman ketahui juga, tadi siang kami sempat melakukan aksi salat gaib setelah salat Jumat. Jadi aksi yang kami lakukan ini juga adalah aksi murni solidaritas kepada semua teman-teman ojol,” ucapnya.

Sekadar diketahui, aksi unjuk rasa di Kota Makassar berakhir rusuh. Kantor DPRD Sulsel dan Makassar serta Kantor Kejati Sulsel dan dua Pos Polantas Polrestabes Makassar, menjadi sasaran amuk massa.

Bahkan, aksi unjuk rasa menimbulkan korban jiwa. Tercatat ada tiga orang meninggal dunia yakni Sarinawati (26), Syaiful (43), dan Muh Akbar Basri (26).

Sementara korban luka lima orang diantaranya Budi Haryadi (30), Heriyanto (28), Sahabuddin (45), Arif Rahman Hakim (28), dan Agung Setiawan (32).(JY)