MAKASSAR, SULSEL – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan kinerja nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan di Sulawesi Selatan pada Juni 2025 mencapai US$144,98 juta atau turun 16,72 persen dibanding ekspor Juni 2024 atau Year on Year (YoY).
Secara akumulasi, sepanjang Januari–Juni 2025 total nilai ekspor Sulsel mencapai US$781,63 juta atau turun 20,19 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Kepala BPS Provinsi Sulawesi Selatan, Aryanto menyebutkan, penurunan ini terutama disebabkan oleh melemahnya ekspor beberapa komoditas utama, seperti nikel yang turun sebesar US$58,52 juta (12,18 persen) dan besi dan baja yang turun sebesar US$54,76 juta (23,79 persen).
“Nikel merupakan komoditas dengan nilai ekspor tertinggi dari Sulawesi Selatan pada Juni 2025, yakni sebesar US$76,54 juta (52,79 persen dari total ekspor),” katanya, dikutip Rastra News, Jumat (8/8/2025)
Diikuti komoditas besi dan baja sebesar US$31,18 juta (21,51 persen), biji-bijian berminyak sebesar US$10,72 juta (7,39 persen), kakao sebesar US$8,80 juta (6,07 persen), serta garam, belerang, dan kapur sebesar US$7,25 juta (5,00 persen).
“Bila dibandingkan dengan Mei 2025, nilai ekspor komoditas nikel naik sebesar 7,23 persen; besi dan baja naik 34,73 persen; biji-bijian berminyak turun 29,31 persen; kakao naik 348,69 persen; serta garam, belerang, dan kapur turun 2,95 persen,” bebernya. (AR)