Semangat gotong royong masyarakat menjadi motor penggerak di lapangan. Kisah inspiratif datang dari Munir (60), seorang pensiunan kontraktor PT Vale.

Dengan penuh dedikasi, selama sembilan hari ia memimpin tim relawan warga yang terdiri dari berbagai generasi untuk menyisir dan membersihkan aliran sungai sepanjang 2,1 kilometer dari Pos 7 hingga Pos 9.

Aksi sukarela ini menjadi simbol nyata bahwa pemulihan Towuti adalah tanggung jawab bersama.

Di hari yang sama, Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak di Desa Lioka. Ia menyoroti keefektifan model penanganan partisipatif yang dibangun.

“Peristiwa ini adalah kehendak alam dengan dampak yang luas, namun sekaligus menjadi valuable lesson bagi kita semua untuk membangun sistem antisipasi dan mitigasi yang lebih terpadu dan terencana ke depannya. Kolaborasi yang terbentuk di Towuti patut menjadi contoh,” ujar Maroef.

Di garis depan, tim PT Vale telah bekerja tanpa henti selama 16 hari. Endra Kusuma, Head of External Relations PT Vale, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak.

“Komitmen kami adalah mengubah momentum reaksi ini menjadi fondasi solidaritas dan transparansi yang lebih kuat. Kami akan terus berkoordinasi untuk memastikan setiap langkah pemulihan tepat sasaran, efektif, dan berkeadilan,” jelas Endra.

Perjalanan pemulihan Towuti membuktikan bahwa dengan kepemimpinan pemerintah yang kuat, dukungan ahli, dan keterlibatan masyarakat, setiap tantangan dapat diatasi melalui gotong royong. (HL)