Terkait konsep smart port dan green port, dia menyampaikan bahwa beberapa pelabuhan di Regional 4 seperti Makassar, Ambon, dan Pelabuhan Ternate telah mulai mengimplementasikan elektrifikasi peralatan bongkar muat dan sistem shore connection untuk kapal. “Kami berkomitmen menuju pelabuhan yang ramah lingkungan, tapi tentu ini memerlukan keterlibatan aktif seluruh stakeholder, termasuk pelayaran,” tegasnya.
Dalam forum tersebut, Abdul Azis juga membagikan pengalaman pribadi terkait berbagai transformasi operasional, tantangan konektivitas hinterland, dan pengembangan infrastruktur pelabuhan. Dia menutup sesi dengan ajakan terbuka bagi kalangan akademisi untuk menjadikan Pelindo sebagai objek maupun mitra penelitian.
“Kami sangat terbuka terhadap kolaborasi penelitian. Banyak ruang untuk eksplorasi, di antaranya terkait optimalisasi TOS, efektivitas green port, hingga integrasi moda transportasi. Semua ini penting untuk menghasilkan kebijakan berbasis data dan menjawab kebutuhan nasional,” pungkasnya.