Rastranews.id, Makassar – Setelah dinyatakan hilang kontak sejak 13 Oktober 2025 di Selat Makassar, Najamuddin (55), salah satu awak kapal ambulans yang hilang bersama dua rekannya, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat pada Jumat, 24 Oktober 2025 di perairan Selat Madura.

Cerita tentang bagaimana mereka bertahan hidup selama hampir dua pekan di laut, menggambarkan pertarungan melawan rasa lapar, haus, dan juga gelombang.

Najamuddin mengisahkan, perjalanan mereka awalnya berjalan mulus. Kapal berangkat pukul 06.00 Wita dari Pulau Tinggalungan. Lalu, sekitar pukul 08.00 Wita, mesin mulai bermasalah.

“Setelah sekitar jam 08.00 psgi itu mesinnya berasap. Saya matikan mesin,” ujarnya.

‎Ia mencoba menyalakan ulang mesin, namun akinya melemah. Setelah di-charge, mesin sempat menyala kembali.

Kapal bahkan sempat berbalik menuju pulau awal. Tapi mesin kembali mati dan tak mau hidup lagi.

‎“Di situlah kami hanyut,” ungkap Najamuddin.

‎Tiga hari pertama, kapal masih belum jauh dari titik keberangkatan. Namun pada hari keempat, bekal mereka habis. Ia mengaku, persiapan logistik hanya untuk perjalanan satu hari.

‎“Itupun cuma ketupat. Air juga cuma 10 liter. Itu air cuma 4 hari kita minum. Yang penting membasahi tenggorokan,” kata Najamuddin.

‎Mereka bertahan dengan memakan burasa basi yang lebih dulu dikeringkan lalu digoreng.

‎“Biasa pagi-pagi kita goreng, makan sedikit satu genggam, untuk tiga orang,” tuturnya.