Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Jepang berada diambang kekalahan dengan berhasilnya Sekutu membumi hanguskan dua kota penting Jepang yaitu Hirosima dan Nagasaki. Lumpuhnya pusat kota jepang ini mengakibatkan Jepang mengalami kekalahan dengan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Momentum ini dimanfaatkan oleh founding fathers Indonesia untuk memproklamasikan Kemerdekaan.
Dengan dirumuskannya naskah proklamasi pada tanggal 16 Agustus 1945 di rumah kediaman Laksamaana Maeda yang mana naskah tersebut diketik oleh Syuti Melik dan Bendera pusaka dijahit oleh Fatmawati istri dari Bapak Proklamasi Indonesia.
Proklamasi Indonesia dibacakan oleh Soekarno di Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta yang semula akan dibacakan di Lapangan Ikada hal ini dimaksud untuk mengurangi gesekan antara pasukan Jepang yang dikabarkan sudah mengetahui rencana proklamasi Indonesia dengan berkumpulnya di Lapangan Ikada.
Dampak dari pemindahaan ini membuat beberapa pihak terlambat hadir dikarenakan informasi yang disampaikan belum merata seperti Barisan Pelopor. Informasi kemerdekaan Indonesia disiarkan melalui berbagai radio salah satunya Radio Hoso Kyoku yang kemudian menjadi Radio Republik Indonesia (RRI).
Dengan berhasilnya Proklamasi dikumandangkan menandakan titik awal terbentuknya Indonesia yang Merdeka dan Berdaulat. Bangsa Indonesia semakin disibukkan dengan merampungkan berbagai hal termasuk PPKI menetapkan UUD 1945 dan memilih Soekarno dan Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945.