Palu – Menyikapi gelombang aksi unjuk rasa yang terjadi di beberapa daerah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah, Habib Ali Muhammad Al Djufri, mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Sulawesi Tengah, untuk menghadapi setiap permasalahan dengan ketenangan jiwa.

Ia menyampaikan pentingnya menjaga kedamaian dan menyuarakan aspirasi dengan cara yang bijak dan santun sesuai dengan prinsip kebenaran.

Habib Ali menegaskan bahwa dalam menyampaikan keinginan dan aspirasi melalui unjuk rasa, hal yang terpenting adalah melakukannya dengan cara yang benar, tanpa merusak atau menghancurkan fasilitas yang merupakan aset negara.

“Bangunan dan fasilitas pemerintah adalah milik bangsa yang harus kita jaga. Jangan sampai kita merusaknya hanya untuk mencapai tujuan tertentu. Mari sampaikan aspirasi dengan cara yang damai dan bermartabat,” ujarnya dalam pernyataan, Sabtu (30/8/2025).

Lebih lanjut, Ketua MUI Sulteng itu mengajak masyarakat untuk menyuarakan pendapat mereka dengan bahasa yang baik dan benar.

“Mari kita semua bersama-sama berjuang untuk mewujudkan negeri ini yang lebih baik, daerah yang lebih maju ke depannya,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa setiap unjuk rasa seharusnya menjadi momen untuk menciptakan dialog yang konstruktif, bukan untuk menciptakan ketegangan.

Habib Ali juga meminta para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah untuk mendengarkan suara rakyat dengan bijak.

“Suara rakyat harus didengarkan dan disampaikan dengan cara yang baik agar masalah dapat diselesaikan melalui diskusi yang saling menghormati,” ujarnya.

Menurutnya, langkah ini penting untuk menjaga proses demokrasi yang sehat dan menghormati hak-hak konstitusional masyarakat. Terkait dengan hal itu, Habib Ali mengingatkan bahwa keadilan adalah prinsip dasar yang harus ditegakkan di negara Indonesia.