Rastranews.id, Makassar – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bakal segera merenovasi gedung DPRD Sulsel yang dirusak massa aksi demo pada Sabtu dini hari, 30 Agustus lalu.
Untuk saat ini, gedung yang segera mendapat perbaikan berstatus rusak ringan, sedang dan berat.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi 9 gedung yang rusak.
Namun, dari 9 gedung hanya dua yang dikategorikan rusak berat dan sisanya hanya rusak ringan dan sedang.
“Jadi yang baru kami hitung baru yang rusak ringan, sedang dan berat. Kemungkinan yang provinsi ini secara kasar untuk yang ringan, sedang, dan berat. Anggaran yang digunakan sekitar diangka Rp 99 miliar,” ungkap Dewi Chonistriana saat meninjau Gedung DPRD Sulsel, Selasa (16/9/2025).
Salah satu gedung yang mengalami rusak sedang kata dia adalah Gedung Tower DPRD Sulsel.
Gedung ini akan menjadi fokus utama perbaikan agar segera bisa digunakan.
“Yang Tower kami perbaiki dulu yang rusak ringan. Mudah-mudahan kita bisa lakukan secepatnya, ini sudah ada pembersihan dulu. Untuk satu bulan dari skarang kita sudah bisa masuk ke pekerjaan fisiknya. Desember 2025 mudah-mudahan sudah selesai yang rusak ringan,” jelasnya.
Ia menambahkan, adapun area yang mengalami rusak berat masing-masing gedung Sekretariat dan gedung utama DPRD Sulsel.
Khusus gedung utama, hanya dilakukan perbaikan menggunakan anggaran tersebut.
Menurut Dewi, gedung utama DPRD Sulsel memang mengalami rusak berat.
Akan tetapi, perbaikan tidak akan dilakukan secara total atau direkonstruksi ulang.
“Gedung utama sepertinya tidak rekonstruksi. Ini sebagian besar strukturnya masih bagus. Kami masih bisa merehabilitasi berat. Tapi ini masih bisa ditindaklanjuti di Direktorat Teknik Ahli. Struktur akan melakukan pendalaman sekitar dua minggu sampai satu bulan untuk mengetahui tingkat kerusakan struktur,” jelasnya.
Sementara itu, khusus gedung Sekretariat DPRD Sulsel akan dilakukan rekonstruksi total.
Pihak DPRD Sulsel juga telah mengusulkan agar gedung bisa dibuat lebih besar.
Sebab secara kapasitas, gedung Sekretariat DPRD Sulsel sudah tidak mencukupi karena sebelumnya didesain hanya 48 fraksi. Namun sekarang, sudah ada 85 fraksi yang menempati gedung tersebut.
“Sehingga nanti di ruang Sekretariat kami akan desain ulang akan mengakomodasi ruang tambahan butuh desain ulang, rekonstruksi kembali. Tentunya waktunya juga tidak akan sehentar. Kemungkinan kami butuh waktuvtahun anggaran 2026-2027 untuk menyelesaikannya,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pemantauan struktur bangunan Sekretariat DPRD Sulsel.
Karena gedung tersebut dibangun pada tahun 70-an, ia mengaku kemungkinan sudah tidak sesuai dengan standar struktur bangunan dimasa sekarang.
“Rekonstruksi (sekretariat) kita akan sekalian memperbaiki gedung ini secara stukrut. Apakah kekuatan struktur sudah memenuhi kaidah-kaidah bangunan gedung sesuai aturan baru yang berlaku. Seperti sekarang kan skala gempa skala 9, karena ini dibangun tahun 70-an saya yakin ini belum skala 9 jadi perlu kekuatan struktur kami perhitingkan,” paparnya.
Untuk anggaran yang akan digunakan membangun kembali gedung Sekretariat DPRD Sulsel, Dewi mengaku belum ditentukan.
“Jadi belum kami hitung karena yang baru kami hitung yang rusak ringan saja dan sedang. Kemungkinan yang provinsi ini secara kasar untuk yang ringan sedang berat sekitar diangka 99 miliar. Tetapi kami harus berhitung yang rekonstruksi yang rusak berat dan dibangun ulang,” pungkaanya. (MA)