JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat suara soal kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan (ADP), yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).

Kapolri memastikan penyelidikan masih berjalan dan menunggu hasil lengkap dari laboratorium forensik. “Masih dilakukan pendalaman. Penelitian dilakukan secara menyeluruh, menunggu hasil forensik,” ujarnya, Kamis (12/7/2025).

Ia menegaskan proses dilakukan dengan pendekatan scientific crime investigation. “Agar kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti ilmiah,” lanjutnya.

Polda Metro Jaya kini memimpin penyelidikan. Kapolda Metro Irjen Karyoto menargetkan hasil autopsi final, termasuk analisis toksikologi dan histopatologi, rampung dalam sepekan.

Sementara itu, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pemilik dan penjaga kos, serta keluarga korban. Polisi menyebut tak ditemukan tanda kekerasan dan barang pribadi korban tetap utuh, namun wajah Arya ditemukan terlilit lakban.

Dua rekaman CCTV jadi bahan awal penyelidikan. Pertama, menunjukkan Arya keluar dari kamar pada Senin malam (7/7/2025) pukul 23.24 WIB membawa kantong kresek hitam, lalu kembali tanpa kantong tersebut. Kedua, merekam penjaga kos dan seorang pria lain mencoba membuka paksa jendela kamar korban pada pagi keesokan harinya. Setelah berhasil masuk, keduanya menemukan Arya sudah tidak bernyawa.

Polisi belum menyimpulkan dugaan pembunuhan, tapi tetap menyelidiki secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada unsur pidana yang terlewat.

Keterangan keluarga menyebut Arya memiliki riwayat penyakit GERD dan kolesterol tinggi. Namun, polisi belum mengaitkan hal itu dengan kematiannya tanpa hasil medis lengkap.