Makassar – Keluarga Rusdamdiansyah alias Dandi, pengemudi ojek online (ojol) yang tewas setelah dikeroyok massa karena dituduh sebagai intel, menegaskan akan menempuhjalur hukum untuk mengusut tuntas tragedi tersebut. Tekad ini disampaikan meski keluarga masih dilanda duka mendalam.

Insiden salah sasaran ini terjadi, Jumat (29/8/2025) saat unjuk rasa ricuh di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, Sulawesi Selatan.

Dandi mendapat hantaman benda tumpul di kepala dan sempat dirawat sebelum akhirnya meninggal dunia, Sabtu (30/8/2025).

Adik ipar korban, Reza (25), dengan tegas menyuarakan tuntutan keluarga. Ia menegaskan bahwa pengusutan secara hukum mutlak diperlukan bukan hanya untuk keadilan, tetapi juga sebagai bentuk pencegahan agar korban serupa tidak berjatuhan di masa depan.

“Harapan keluarga kami, minta saja kasusnya untuk diusut tuntas. Dan semoga tidak ada Dandi yang kedua dan ketiga pun ke depannya,” tegas Reza.

Ia menjelaskan, sebelumnya keluarga belum sempat melapor ke polisi karena fokus pada kondisi Dandi yang kritis. Namun, kini mereka telah memantapkan niat untuk memperjuangkan keadilan.

“Kemarin memang belum sempat melapor karena pikiran keluarga kan masih kacau. Kami fokus keselamatan Dandi. Kami ada rencana melapor, kami pihak keluarga minta keadilan,” lanjutnya.

Dukungan bagi keluarga korban juga datang dari pihak Grab Indonesia, tempat Dandi bermitra. Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza R. Munusamy, menyatakan kesiapan perusahaan untuk memberikan bantuan hukum.

“Kami saat ini sudah ada layanan Gercep (Grab Respon Cepat) yang menyediakan bantuan pendampingan hukum. Untuk Pak Dandi ini kami akan komunikasikan dahulu dan menghormati keputusan keluarga,” jelas Tirza.

Di saat yang sama, Grab juga mengimbau seluruh mitra pengemudinya untuk menjaga keselamatan diri dengan tidak terlibat dalam situasi yang berpotensi ricuh.

“Kami mengimbau mitra pengemudi untuk tetap tenang supaya bisa kondusif dan pulang ke keluarga masing-masing dengan selamat,” pesannya. (HL)