Rastranews.id, Gowa – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan, Agus Salim, bersama Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Bupati Gowa Husniah Talenrang, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Heriantono Waluyadi, melakukan peninjauan lapangan terhadap progres pembangunan fisik Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Selasa (21/10/2025).

‎Kunjungan tersebut mempertegas komitmen kolektif pemerintah dalam mengawal proyek strategis nasional bernilai Rp 4,1 triliun itu.

‎Dimana proyek ini ditargetkan memberi dorongan pertumbuhan ekonomi dan menjadi investasi jangka panjang bagi masyarakat Gowa maupun Sulawesi Selatan.

‎Kepala BBWSPJ Heriantono Waluyadi melaporkan perkembangan pembangunan terkini.

‎“Progres pembangunan saat ini mencapai 19,56 persen. Tahun 2025 ini ditargetkan mencapai 20,57 persen,” ujar Waluyadi.

‎Ia juga memaparkan pembaruan terkait pembebasan lahan yang kini berada pada Tahap IV.

‎Total lahan yang sudah dibebaskan mencapai 9,72 persen luas atau 21,93 persen bidang.

Dari total kebutuhan 1.772,28 hektare meliputi 2.991 bidang, terealisasi 167,41 hektare atau 656 bidang. Anggaran pembebasan lahan yang sudah terserap mencapai Rp 303,37 miliar.

‎Heriantono menyampaikan apresiasi atas dukungan lintas lembaga dan berkomitmen menjalankan arahan terkait pembebasan lahan dengan konsisten berkoordinasi bersama Pemerintah Daerah, BPN, dan Kejaksaan.

‎Pada kesempatan yang sama, Kajati Sulsel Agus Salim menegaskan urgensi pendampingan hukum atas proyek tersebut.

‎“Ini investasi yang harus kita kawal bersama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sulsel,” tegasnya.

‎Agus Salim juga mengungkapkan capaian signifikan sejak Kejaksaan melakukan pendampingan.

‎“Selama 1 tahun 6 bulan saya kawal akhirnya menunjukkan progres yang lebih baik. Dari awalnya 3 persen sampai sekarang hampir 20 persen,” katanya, seraya menyampaikan terima kasih kepada Gubernur atas dukungannya.

‎Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan penghargaan atas peran Kejati dalam pengamanan proyek ini.

‎“Terima kasih kinerja dan program dari Pak Kajati yang melakukan upaya preventif dan pencegahan pada pelaksanaan proyek bernilai triliunan. Saya mengakui kinerja beliau yang sangat peduli pada kondisi pembangunan daerah,” ujar Andi Sudirman.

‎Sebagai catatan, Bendungan Jenelata berada di Desa Tanakaraeng, Desa Pattalikang, dan Desa Moncongloe di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, sekitar 25 kilometer dari Kota Makassar.

‎Bendungan ini dirancang untuk mereduksi banjir periode ulang 50 tahun dari 1.037 meter kubik menjadi 686 meter kubik, serta menyuplai air irigasi bagi 23.340 hektare lahan dengan target peningkatan intensitas tanam hingga 300 persen.

‎Selain itu, bendungan tersebut diproyeksikan menyuplai air baku sebesar 6,05 liter per detik untuk SPAM Regional Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar), mendukung potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air 7 MW, PLTS terapung 244 MW, dan membuka peluang pengembangan wisata. (MA)