Rastranews.id, Makassar – Aksi tawuran antarwarga di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, kembali pecah dan menyisakan pemandangan miris.

Tak hanya remaja yang terlibat, sejumlah emak-emak justru menghadang aparat kepolisian saat hendak membubarkan massa dan menyisir area tawuran.

Bentrok kali ini terjadi di Jalan Lembo, Kamis (6/11/2025) malam.

Dua kelompok remaja dari Kampung Lembo dan Kampung Layang saling serang menggunakan batu, petasan, bom molotov, hingga anak panah.

Akibatnya, satu rumah kayu terbakar dan beberapa rumah warga mengalami kerusakan.

Petugas kepolisian yang tiba di lokasi mengaku kerap mendapat perlawanan dari warga, termasuk ibu-ibu yang mencoba melindungi anak-anak mereka dari penangkapan.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengaku prihatin dengan sikap sebagian orang tua yang justru membela anak-anak mereka yang terlibat tawuran.

“Ini ada anggapan yang salah. Kalau ingin anak-anaknya tidak terlibat kasus hukum, ya jangan dibiarkan tawuran,” tegas Arya di lokasi, Kamis (6/11/2025).

Menurutnya, tindakan melindungi pelaku justru bisa menyeret orang tua ke ranah hukum.

Ia menegaskan, kepolisian tidak mungkin menahan seseorang tanpa alasan yang jelas.

“Kalau ada yang ditangkap, itu pasti karena ada kesalahan. Karena kesalahan itu yang menyebabkan orang lain menderita. Jadi pelaku-pelaku kriminal jangan dilindungi. Kalau mereka turut melindungi, ada pasalnya juga,” tambahnya.

Arya menuturkan, pihaknya bersama TNI dan Pemerintah Kota Makassar telah berulang kali melakukan langkah pencegahan, mulai dari mempertemukan pihak yang bertikai hingga menempatkan pos pengamanan selama sebulan penuh.

Namun, tawuran kembali pecah setiap kali pasukan ditarik dari lokasi. Ia pun menegaskan pentingnya peran orang tua dalam mencegah tawuran remaja.

“Polri, TNI, dan pemerintah kota butuh keinginan yang sama dari masyarakat untuk menciptakan situasi kondusif. Terlebih kepada para orang tua, jaga anak-anaknya. Karena pemainnya ini anak-anak semua. Khawatir kalau nanti mereka jadi korban atau pelaku penganiayaan,” ujarnya.

Kapolrestabes juga mengimbau warga agar tidak mudah terprovokasi.

“Kami mengimbau kepada seluruh warga, terutama ibu-ibu di wilayah ini, jangan terprovokasi, jangan memprovokasi, jangan jadi penonton. Didik anak-anak dengan baik, dan kalau memang salah ya sudah, kasih tahu. Jangan sampai melindungi pelaku,” tandasnya. (MU)