Kendalanya adalah BULOG tidak bisa menyalurkan beras SPHP tanpa adanya rekomendasi atau permintaan dari pemda dalam hal ini Dinas Ketananan Pangan. Beras SPHP termasuk dalam kategori beras medium yang dikemas dalam karung 5 kg. Harga jual sesuai HET Rp 12.500 per kg dengan membatasi pembelian maksimal 2 karung per orang.
Selain itu, BULOG juga melibatkan satgas pangan untuk pengawasan penyaluran beras SPHP. Dalam pengawasan yang sempat dilakukan beberapa waktu yang ditemukan adanya beras SPHP yang dioplos dengan beras kualias yang lebih rendah.
Permasalahan lainnya yang dialami BULOG Bulukumba yakni kesulitan penggilingan mitra BULOG untuk menyerap gabah petani karena adanya sistem ijon yang mengikat petani dengan tengkulak.

Hasiholan Pasaribu menanggapi bahwa ada tiga informasi penting yang diperoleh pertama adanya temuan beras SPHP yang dioplos, kedua terkait kendala penyaluran beras SPHP sehingga beras lambat tersalurkan ke pasar dan ketiga terkait kesulitan penggilingan BULOG untuk menyerap gabah petani.
“Informasi yang kami dapatkan hari ini tentu sangat penting dan akan kami laporkan ke pimpinan sebagai bahan pertimbangan tindak lanjut langkah-langkah apa yang perlu dilakukan oleh KPPU berdasarkan tupoksi KPPU”, pungkas Hasiholan.