Rastranews.id, Jakarta – Presiden Prabowo dikabarkan telah mengirim surat ke DPR terkait pergantian Kapolri. Meski sudah ada bantahan, namun isu ini terlanjut menarik perhatian publik.

Bagaimana tidak, pergantian Kapolri menjadi salah satu tuntutan yang muncul saat masyarakat mengelar aksi unjuk rasa pada akhir Agustus lalu. Terutama, pascainsiden pengemudi ojol Affan Kurniawan dilindas mobil rantis Brimob.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dianggap gagal dalam mengamankan aksi unjuk rasa yang berujung terjadinya kerusuhan di berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan berakhir dengan 10 korban jiwa.

Di tengah perhatian masyarakat terhadap isu pergantian ini, nama pengganti Kapolri termasuk yang banyak dibicarakan. Salah satunya adalah Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko.

Nama Rudi tidak asing dalam isu pergantian Kapolri. Sudah berulang kali jadi pembicaraan.

Mulai dari sosok, pengalaman hingga prestasinya di kepolisian membuat namanya disebut yang paling kuat untuk dipilih Prabowo menggantikan Listyo Sigit.

Rudi punya karir cemerlang di institusi Polri. Dia adalah peraih Adhi Makayasa Akpol 1993 yang berpengalaman di bidang SDM.

Rudi lahir di Jakarta pada 7 Desember 1971. Ia merupakan anak dari seorang purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) bernama Letkol Inf (Purn) Jumadi. Ayah Rudi itu merupakan pelatih Presiden Prabowo Subianto saat di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Jenderal bintang dua ini memiliki catatan prestasi akademik yang baik dengan sejumlah penghargaan yang bukan hanya Adhi Makayasa (1993), tetapi ada juga Bintang Bhayangkara Pratama (2023), dan Medal of Merit dari Timor Leste (2025).

Pengalaman Rudi, khususnya di bidang SDM dan pendidikan Polri, telah melintang luas. Ia telah menempati berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara.

Rudi memulai kariernya di bidang manajemen SDM Polri sebagai Kasubbag Jabpamenti Bag Mutjab Robinkar SDE SDM Polri. Setelah itu, pada 2010, ia menjabat sebagai Kapolres Cilacap yang kemudian diangkat sebagai Kabagbinkar Ro SDM Polda Metro Jaya pada 2012.

Selanjutnya, Rudi menjabat sebagai Dosen Utama di STIK Lemdikpol pada 2014 dan sebagai Kepala Biro (Karo) SDM di Polda Kalimantan Selatan pada 2015. Ia lanjut ditugaskan sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Binkar SSDM Polri pada 2016.

Pada 2017, Rudi kemudian diangkat sebagai Karo SDM di Polda Jawa Tengah dan kemudian menjadi Karo SDM Polda Metro Jaya pada 2018. Setahun setelahnya, pada 2019, ia menjabat sebagai Direktur Program Pascasarjana di STIK Lemdiklat Polri.

Seusai dari Lemdiklat, Rudi dipercaya sebagai Wakapolda Sulawesi Utara (Sulut) pada 2020. Walau sempat bersinar, karier Rudi kembali redup.

Rudi kemudian ditunjuk sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I di Sespim Lemdiklat Polri selama tiga tahun sejak 2021. Pada November 2024, ia diangkat menjadi Kasespim Lemdiklat Polri hingga pada Mei 2025 dilantik sebagai Kapolda NTT.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa hingga hari ini pimpinan DPR belum menerima Surpres yang dimaksud.

“Pimpinan DPR sampai hari ini belum terima Surpres mengenai pergantian Kapolri,” kata Dasco kepada wartawan, Sabtu (13/9/2025).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit sendiri telah buka suara soal adanya desakan agar dirinya mundur dari jabatan tertinggi Polri. Ia menegaskan, pergantian pimpinan Polri sepenuhnya merupakan kewenangan Presiden Prabowo Subianto, sebagai prajurit dirinya siap dengan segala keputusan Presiden. (AR)