Rastranews.id, Makassar – Kematian Irna (36), seorang buruh pabrik di Makassar, diduga kuat berkaitan dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Dugaan ini mengemuka setelah ketiga anak korban mengungkapkan kesaksian mengejutkan bahwa ibu mereka “dipukul” oleh ayah mereka sendiri.

Untuk mengungkap kebenarannya, Tim Forensik Polda Sulsel melakukan ekshumasi dan otopsi, Rabu (8/10/2025).

Proses ekshumasi dan otopsi ini dilakukan setelah keluarga, yang awalnya percaya pada keterangan suami Irna, melapor ke polisi. Laporan itu diajukan dua hari setelah pemakaman, tepatnya setelah mendengar pengakuan menohok dari ketiga anak almarhumah.

Aisyah (30), adik kandung Irna, yang hadir dalam proses ekshumasi, menyampaikan kronologi yang bertolak belakang.

Menurutnya, suami Irna melaporkan bahwa istrinya meninggal setelah jatuh karena kesurupan pada pagi hari.

Namun, keluarga baru mendapat kabar kematian tersebut tujuh jam kemudian.

“Kesaksian dari anaknya, dia bilang ‘dipukul mamaku.’ Katanya karena minta uang tidak dikasih sampai-sampai dipukul pakai tangan,” ungkap Aisyah kepada awak media.

Aisyah juga mengonfirmasi bahwa suami Irna memang memiliki riwayat melakukan kekerasan.

“Sering memang dulu dipukul. Dulu sempat mau pisah, tapi balikan lagi,” tuturnya. Keluarga pun akhirnya mengambil sikap setelah mendengar kesaksian anak-anak korban.

“Kan pengakuan suami bilang jatuh karena kesurupan. Karena kita tidak lihat langsung, jadi awalnya percaya. Tapi setelah dengar anak-anak, baru kita minta diperiksa,” jelas Aisyah.

Sementara menunggu hasil otopsi yang definitif, penyidik dari Polrestabes Makassar masih mendalami motif dan dugaan kekerasan berlarut yang dialami Irna.

“Tentu akan kami dalami,” tegas Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Devi Sujana, di lokasi ekshumasi. (HL)