Rastranews.id, Makassar – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan merilis perkembangan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) pasca peringatan setahun kerja Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

‎Dimana terjadi gelombang aksi unjuk rasa saat peringatan tersebut.

‎Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Rusdi Hartono menjelaskan, pada Senin 20 Oktober lalu direncanakan ada 35 aksi demonstrasi di wilayah Sulsel. Namun, hanya sebagian yang benar-benar terlaksana.

‎“Dari 35 ternyata bisa berkurang, aksi yang berjalan hanya 17. Sementara 18 aksi dibatalkan oleh masing-masing yang merencanakan aksi itu sendiri,” ujarnya dalam konferensi pers di Mapolda Sulsel, Kamis (23/10/2025).

‎Rusdi melanjutkan, dari 17 aksi tersebut, hanya tiga yang membawa isu nasional terkait evaluasi satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran.

‎“Sisanya, 14 aksi yang berlangsung di Makassar maupun kabupaten/kota lain berisi isu-isu lokal di Sulawesi Selatan,” jelasnya.

‎Pada hari berikutnya, terdapat juga aksi unjuk rasa yang terjadi. Akan tetapi, ia mengungkapkan bahwa mayoritas agenda aksi juga urung digelar.

‎“Pada 21 Oktober, ada 14 rencana unjuk rasa. Yang berjalan tujuh, sedangkan tujuh lainnya dibatalkan. Seluruh isu pada tujuh aksi tersebut masalah isu-isu lokal,” sebutnya.

‎”Lalu pada 22 Oktober kemarin, direncanakan ada 10 aksi, tetapi dapat berjalan hanya lima,” sambung Rusdi.

‎Lebih jauh, Kapolda Sulsel menegaskan bahwa pihaknya menjamin ruang demokrasi tetap terbuka selama berlangsung sesuai aturan.

‎“Ketika bicara unjuk rasa tentunya kami dari Polda Sulsel memahami ini menjadi bagian dari demokrasi itu sendiri. Jadi silakan bagaimana demokrasi berjalan dan berkembang di masyarakat.”

‎Meski mobilisasi aksi cukup masif secara agenda, Rusdi menyebut kondisi daerah terjaga.

‎Ia pun menegaskan komitmen kolaborasi para stakeholder di Sulsel untuk mengawal proses demokrasi.

‎“Kami dari aparatur pemerintah bersama masyarakat Sulawesi Selatan akan terus bahu-membahu untuk menciptakan provinsi yang aman, damai, dan tertib,” tutupnya. (MA)