MAKASSAR, SULSEL – Politisi Partai Nasdem yang juga Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo mengingatkan penegak hukum termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tidak mencari-cari kesalahan seseorang.
Hal itu diutarakan Rudianto Lallo dalam keterangan pers menyikapi pemberitaan terkait KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Kolaka Timur (Koltim), Abdul Azis, di Hotel Claro Kota Makassar, Kamis (7/8/2025).
Menurut Rudianto, pemberitaan OTT terhadap Bupati Koltim Abdul Aziz tidak benar, bahkan Abdul Aziz yang juga merupakan kader Nasdem, saat ini sedang berada di Makassar dan akan mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem yang di pusatkan di Hotel Claro Kota Makassar pada 8-10 Agustus 2025.
Olehnya, Mantan Ketua DPRD Kota Makassar itu menyebut bahwa pemberitaan OTT yang dilakukan oleh KPK merupakan drama untuk framing lebih awal.
“Mari kita menghormati proses hukum praduga tak bersalah. Saya ingatkan kepada penegak hukum untuk tidak mencari-cari kesalahan, kami sangat terusik karena besok ada Rakernas Nasdem,” ujar Rudianto Lallo.
Rudi mengungkapkan bahwa Partai Nasdem sangat mendukung upaya KPK untuk memberantas korupsi.
“Kami tidak mau ada penegak hukum melakukan dengan cara-cara menarget orang-orang tertentu, apalagi mencari-cari kesalahan itu yang kami tolak,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Kolaka Timur, Abdul Aziz mengaku kaget setelah mendengar kabar tentang dirinya terjaring OTT oleh KPK. Padahal Abd Aziz sedang berada di Makassar dan akan ikut menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem di Makassar 8-10 Agustus 2025.
“Tiga jam yang lalu saya baru dapat kabar itu. Secara tidak langsung keluarga, sahabat dan kerabat banyak yang prihatin, apakah betul bupati di OTT. Kami ada di samping KK Sahroni dan siap menghadiri mensukseskan Rakernas Nasdem yang pertama,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, Abd Azis.
“Benar Koltim,” ujar Wakil Ketua KPK Johanis Tanak saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, dilansir dari CNN, Kamis (7/8/2025).
Pimpinan KPK berlatar belakang jaksa ini belum bisa memberikan banyak informasi mengenai operasi senyap tersebut. Sebab, tim penindakan masih di lapangan. “Tim masih di sana,” kata dia. (AR)