Ide ini berangkat dari keprihatinan terhadap ketergantungan masyarakat pulau kecil seperti Gili Ketapang, Jawa Timur, terhadap bahan bakar diesel.
Nelayan butuh listrik untuk mengawetkan ikan dan kebutuhan sehari-hari, tapi biaya operasional genset sangat mahal, selain juga polusinya merusak ekosistem laut.
“Kami ingin memutus rantai masalah ini dengan solusi yang bersih, andal, dan murah tanpa mengorbankan ruang laut. Magna Autonomy berbasis komunitas dan dapat direplikasi di ribuan pulai lain. Ini relevan dengan masa depan energi Indonesia,” kata Diego yang juga merupakan Mahasiswa Berprestasi Unhas tahun 2025.
Dari kompetisi ini, Diego dan kawan-kawan belajar bahwa inovasi terbaik bukanlah yang paling canggih dan rumit. Namun yang paling solutif dan dapat diterapkan.
Atas prestasi ini, tim Magna Energy memperoleh hadiah uang tunai sebesar Rp 15 juta, pendanaan proyek lanjutan senilai Rp 250 juta, serta hadiah perjalanan singkat (short trip) ke Gili Ketapang, Jawa Timur.
Selain itu, mereka juga mendapatkan kesempatan mengikuti join research publication dan internship bersama mitra ECADIN di bidang energi terbarukan.
Dosen pembimbing Dianti Utamidewi, mengungkapkan sejak awal dirinya melihat semangat tim ini, dan kekuatan ide yang mereka miliki.
Dirinya berperan lebih sebagai pendamping dalam mempertajam arah riset, serta memastikan gagasan tim ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
“Proses bimbingan tidak hanya berfokus pada sisi teknis, tetapi juga mencakup diskusi tentang aspek sosial dan lingkungan dari proyek Magna Autonomy,” kata Dianti.
Dianti berharap inovasi Magna Autonomy dapat diuji sebagai proyek percontohan kecil di wilayah-wilayah yang masih bergantung pada pembangkit listrik diesel.
Pada tahap ini, Unhas dapat terlibat lebih jauh untuk mendukung riset dan kemitraan dalam implementasi inovasi ini.
Direktur Kemahasiswaan Unhas, Abdullah Sanusi, Ph.D., mengatakan bahwa pihaknya akan terus memperkuat dukungan terhadap kegiatan inovasi mahasiswa melalui pembinaan, kolaborasi, dan serta pendampingan menuju implementasi riset dan inovasi berkelanjutan.
“Melalui pendanaan, publikasi riset, serta kesempatan magang profesional, mahasiswa Unhas diharapkan mampu mengembangkan inovasi ini menjadi proyek percontohan energi bersih yang bermanfaat bagi masyarakat luas, sekaligus memperkuat kontribusi Universitas Hasanuddin dalam mendukung transisi menuju masa depan energi berkelanjutan di Indonesia,” kata Abdullah Sanusi. (MA)

