Rastranews.id, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mengecam tayangan program Xpose Uncensored di Trans7 yang menampilkan situasi di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Salah satu episode pada program TV itu menjadi sorotan dan menuai kritik karena dinilai melecehkan ulama dan pesantren.
Maman pun menilai tayangan tersebut tidak hanya menyudutkan institusi pesantren, tetapi juga menunjukkan lemahnya standar etika dan kualitas jurnalistik yang seharusnya dijaga oleh lembaga penyiaran nasional.
“Tayangan itu bukan hanya bersifat tendensius untuk memojokkan institusi pesantren, namun juga merupakan karya jurnalistik yang berkualitas rendah dan tidak mendidik,” kata Maman dalam keterangannya, dikutip Jumat (17/10/2025).
Seperti diketahui, sejak Senin 13 Oktober 2025 malam, tagar #BoikotTrans7 ramai diperbincangkan di media sosial menyusul kontroversi atas tayangan program Xpose Uncensored yang dianggap menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo.
Aksi boikot ini muncul sebagai bentuk kekecewaan warganet terhadap program “Xpose Uncensored” di Trans7 yang dinilai melecehkan pesantren dan para ulama.
Dalam episode yang tengah menjadi perbincangan tersebut, program Xpose menampilkan narasi dan visual yang dianggap membangun stereotip negatif tentang kehidupan di Pondok Pesantren.
Segmen yang memicu kontroversi itu berjudul provokatif dan tidak pantas, yakni ‘Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?”.
Potongan video dari segmen tersebut kemudian viral dan menimbulkan kemarahan publik karena dianggap merendahkan kehidupan santri serta melecehkan nilai-nilai luhur yang dijunjung pesantren.
Terkait hal ini, Maman melihat tayangan tersebut menggiring opini publik secara sepihak dengan mengabaikan prinsip dasar jurnalisme.