JENEPONTO, SULSEL – Hamparan pesisir Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto, Sulawesi Selatan, kini mendapat hadiah hijau dari PLN UIP Sulawesi. Sebanyak 7.000 bibit mangrove jenis Avicennia (Api-api) ditanam di lahan seluas 2,7 hektare, dalam rangka peringatan Hari Mangrove Sedunia.
Tidak hanya jadi agenda simbolis, penanaman ini juga mengundang semangat gotong royong. Perwakilan Pemerintah Daerah Jeneponto ikut menanam bibit, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, hingga Lurah Tonrokassi Timur.
Warga setempat pun antusias, bersama Tim Layanan Kehutanan Masyarakat (TLKM) yang bertanggung jawab atas jalannya program.
Lurah Tonrokassi Timur, Abdu. DL, mengaku penanaman ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi warisan penting untuk masa depan pesisir mereka.
“Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian PLN. Penanaman mangrove ini adalah persembahan terbaik untuk masyarakat Jeneponto, yang dampaknya bisa dirasakan jangka panjang. Kami mendukung penuh semua program PLN, termasuk pembangunan SUTT 150 kV Punagaya–Bantaeng,” ujarnya.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menegaskan bahwa program ini lahir dari inisiatif PLN untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Mangrove bisa mencegah abrasi, meredam terjangan gelombang tinggi, dan menjaga keanekaragaman hayati pesisir. Kami harap, manfaatnya akan dirasakan hingga puluhan tahun ke depan,” jelasnya.
Lokasi penanaman dipilih bukan tanpa alasan. Area ini dilintasi jalur transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Punagaya–Bantaeng. Karena itu, Wisnu juga meminta dukungan semua pihak agar pengerjaan proyek berjalan lancar.
“Semoga pembangunan lancar sehingga listrik yang lebih andal segera dinikmati masyarakat Jeneponto,” tutupnya.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas, PLN UIP Sulawesi berharap pesisir Jeneponto akan semakin tangguh, hijau, dan menjadi rumah yang aman bagi beragam kehidupan.(HL)