Rastranews.id, Makassar – Sebuah simulasi Pemilu yang nyata digelar serentak di berbagai SMA/SMK se-Kota Makassar, Senin (29/9/2025).

Ribuan siswa antusias mencoblos dalam Pemilihan Ketua OSIS yang sengaja dirancang mirip pemilu nasional, mulai dari kampanye, bilik suara, hingga penghitungan suara.

Ini adalah bagian dari program pendidikan politik KPU untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini.

Kegiatan yang berjalan demokratis dan tertib ini merupakan implementasi dari gerakan pendidikan pemilih berkelanjutan dan terintegrasi (Grebeg) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar.

Program ini diinisiasi oleh KPU Sulawesi Selatan bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
Proses pemilihan dirancang menyerupai sistem demokrasi pada pemilu nasional.

Tahapannya lengkap, mulai dari pemutakhiran data pemilih, pendaftaran calon, masa kampanye, debat kandidat, masa tenang, hingga puncaknya pada pemungutan dan penghitungan suara.

“Sistemnya persis seperti pemilu. Kami menggunakan bilik suara, surat suara, dan kotak suara yang dijaga ketat oleh panitia,” ujar Revan, Ketua Panitia Pemilihan OSIS SMA Negeri 9 Makassar, saat ditemui di lokasi.

Antusiasme pelajar sangat tinggi, dengan tingkat partisipasi di sejumlah sekolah mencapai angka yang fantastis, yaitu di atas 90 persen.

Hal ini membuktikan semangat generasi muda Makassar untuk terlibat aktif dalam ruang demokrasi.

Melalui program ini, KPU Kota Makassar berharap dapat mencetak generasi muda yang melek politik dan siap menjadi pemimpin masa depan.

Muh. Abdi Goncing, Anggota KPU Kota Makassar, menegaskan harapannya saat memonitoring pelaksanaan di SMA Negeri 9 Makassar.

“Harapan terbesar kami, para siswa yang terlibat, baik sebagai penyelenggara, calon, maupun pemilih, dapat memahami dengan baik nilai-nilai demokrasi seperti partisipatif, jujur, adil, terbuka, dan bertanggung jawab,” tutur Abdi Goncing.

Abdi Goncing yang juga penanggung jawab Divisi Sosialisasi KPU Kota Makassar menambahkan, ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan literasi politik generasi muda.

“Intinya, gelaran ini adalah upaya kami untuk perbaikan literasi serta pendidikan politik dan demokrasi yang lebih baik, khususnya bagi pemilih pemula di Makassar dan Sulsel,” pungkasnya. (HL)