MAKASSAR, SULSEL — Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di 24 kabupaten/kota selama bulan Agustus 2025. Program ini menjadi langkah strategis Pemprov Sulsel untuk menjaga pasokan dan menekan harga pangan di tengah fluktuasi pasar.

GPM dibuka 1–2 Agustus 2025 di Kota Makassar, dan akan dilanjutkan ke 13 kecamatan lainnya mulai 6 hingga 28 Agustus.

Komoditas yang disediakan meliputi beras SPHP, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, cabai, bawang, sayuran segar, hingga produk olahan, seluruhnya dijual di bawah harga pasar.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, M. Ilyas, menjelaskan, GPM merupakan bagian dari program nasional yang digelar serentak di 33 kota di Indonesia. Sehingga menurutnya, penting ada sinergi antara pemerintah, Bulog, dan pelaku usaha pangan dalam menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok.

“Sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, Bulog, dan pelaku usaha pangan sangat menentukan keberhasilan program ini,” kata Ilyas, Jumat (1/8/2025).

Dalam pelaksanaannya, GPM juga mendapat dukungan penuh dari Perum Bulog Wilayah Sulselbar. Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Sulselbar, Suarsi, menyebutkan bahwa pihaknya menyalurkan beras, gula, dan minyak goreng dengan harga di bawah pasar sebagai bentuk intervensi untuk menjaga daya beli masyarakat.

“Bulog hadir untuk menstabilkan harga dan menjaga pasokan. Intervensi ini sangat penting agar masyarakat tetap mampu menjangkau kebutuhan pokok,” ujar Suarsi.

Bulog mencatat stok pangan Sulsel dalam kondisi aman per 31 Juli 2025, dengan cadangan beras sebanyak 508.159 ton, minyak goreng 650.698 liter, dan gula pasir 941.028 kilogram. Stok beras tersebut bahkan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Bulog Kanwil Sulselbar.

Selama 2024, Pemprov Sulsel tercatat telah melaksanakan hampir 600 titik GPM di berbagai daerah, sebagai wujud komitmen dalam menjaga ketersediaan pangan bagi semua kalangan.

Pelaksanaan GPM dilakukan secara sistematis dengan alur pelayanan mulai dari pengambilan nomor antrean, pengisian daftar belanja, pembayaran, hingga pengambilan barang. Kegiatan ini turut melibatkan berbagai pihak, termasuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), kelompok wanita tani, pelaku UMKM, distributor lokal, dan OPD terkait.

Gerakan Pangan Murah menjadi salah satu instrumen penting Pemprov Sulsel dalam menstabilkan harga, menekan inflasi, dan menjamin ketahanan pangan menjelang HUT ke-80 RI.