Penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap. Kepala Bidang Budidaya dan Daya Saing Produk DKP Sulsel, Suhartono, menyatakan bahwa tahap pertama difokuskan di Luwu Raya.

“Untuk wilayah Luwu Raya kita fokuskan untuk penyaluran tahap pertama ini,” sebut Suhartono, tanpa menyebut jenis bibit rumput laut yang dibagian ke nelayan.

Pada tahap awal ini, distribusi menjangkau lebih dari 471 petani yang tergabung dalam 41 kelompok. Total bibit yang disalurkan mencapai 141,3 ton dan pelampung ramah lingkungan lebih dari 117,75 ribu unit.

Antusiasme petani pun tinggi. Elvi Nanda Bestari dari Kelompok Sipatuo, Kabupaten Luwu Utara, mengungkapkan rasa syukurnya.

“Masya Allah sekali, kami petani sangat terbantu. Bisa memperbanyak produksi pembibitan dan memperbaiki ekonomi masyarakat. Terima kasih Pak Gubernur dan Ibu Wakil Gubernur,” ungkap Elvi.

Pernyataan senada disampaikan Risaldi dari Kelompok Passampa Katonik, Kabupaten Luwu. “Kita sangat terbantu dengan adanya program bantuan bibit rumput laut dan pelampung yang ramah lingkungan dari Pemprov Sulsel. Semoga terus berlanjut,” ujarnya.

Anggota DPRD Sulsel, Rusli Sunali, menyampaikan apresiasi atas respon positif masyarakat. Ia menegaskan komitmen dewan untuk mengawal pelaksanaan program agar tepat sasaran dan berkelanjutan.

“Program ini pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan petani rumput laut, sehingga perlu dijalankan secara tepat sasaran dan berkesinambungan untuk warga Sulsel khususnya Luwu Raya,” tegas Rusli.

Ia juga mendorong adanya evaluasi rutin serta keterlibatan langsung kelompok nelayan dalam proses distribusi.

Melalui langkah strategis ini, Pemprov Sulsel menargetkan Luwu Raya tumbuh menjadi sentra produksi rumput laut berkelanjutan di Indonesia yang tidak hanya produktif, tetapi juga ramah lingkungan. (HL)