JAKARTA – Kecewa mendalam dirasakan Timnas U-23 Indonesia karena gagal meraih gelar juara di ajang Asean Championship 2025. Mereka harus mengakui keunggulan Vietnam yang berhasil menang di laga final.

Kegagalan membuat Skuad Garuda Muda harus beralih fokus ke kontestasi lainnya. Paling dekat dan sarat akan gengsi adalah kualifikasi Piala Asia 2026.

Khusus bagi sang pelatih, Geral Vanenburg harus bisa move on, sebab Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah memutuskan bahwa pelatih kebangsaan Belanda itu tetap bersama Timnas U-23 Indonesia.

“Untuk AFC (kualifikasi Piala Asia U-23 2026) Gerald,” kata Erick ketika ditemui wartawan setelah pertandingan di SUGBK.

Di kualifikasi Piala Asia U-23 2026, bulan September tahun ini, Indonesia yang menjadi tuan rumah di Sidoarjo, berada di Grup J bersama Korea Selatan, Laos dan Makau.

Dari babak kualifikasi, 11 juara grup dan empat peringkat kedua terbaik akan bermain di putaran final bersama tuan rumah Arab Saudi pada Januari tahun depan.

Pada edisi sebelumnya tahun 2024, Garuda Muda yang dilatih Shin Tae-yong menjadi finalis di Qatar. Mereka hampir bermain di Olimpiade Paris 2024 ketika itu, namun gagal lolos karena dikalahkan Guinea U-23 pada babak play-off di Paris, Prancis.

Vanenburg sendiri sudah memimpin laga Timnas U-23 sebanyak lima kali dan laga debutnya berakhir dengan kemenangan 8-0 melawan Brunei Darussalam.

Secara total, pria yang mengantarkan Belanda juara Piala Eropa 1988 ketika menjadi pemain itu membawa tim asuhannya memenangkan tiga pertandingan dari lima pertandingan di Kejuaraan ASEAN U-23 2025.

Dari lima laga itu, Garuda Muda mencetak 10 gol dan kebobolan dua gol, yang dua-duanya terjadi di babak semifinal dan final. Saat ditanya bagaimana penilaiannya terhadap lima laga yang sudah dijalani Vanenburg, Erick mengaku cukup puas.

“Bagus, saya rasa bagus. Tinggal tadi, lini serangnya belum maksimal. Tadi beberapa kali juga coba berubah pola lewat kanan, lewat kiri. Ya beberapa kali tidak bisa. Ya mungkin ini yang nanti koreksi untuk perbaikan,” jelas dia.

Erick Thohir menilai Indonesia sudah bermain maksimal meski gagal meraih trofi juara.(*)