Rastranews.id, Jakarta – FIFA secara resmi mengumumkan bola Piala Dunia 2026, diberi nama Trionda hasil produksi brand ternama Adidas.

“Bola resmi untuk Piala Dunia FIFA 2026 telah hadir, indah sekali,” ungkap Presiden FIFA, Gianni Infantino, seperti dikutip Rastranews, dari situs resmi FIFA.

Trionda resmi diluncurkan di Mexico City, Kamis (2/10) waktu setempat.

Ada pun pengambilan nama Trionda itu diambil dari dua kata ‘Tri’ dan ‘Onda’; Tri berarti tiga, Onda berarti gelombang.

Nama Trionda juga diambil sebagai gambaran Piala Dunia 2026 yang dilaksanakan di tiga negara; Amerika Serikat, Meksiko dan Kanada.

Ada tiga warna yang terukir, yakni merah, hijau dan biru. Warna tersebut diambil mewakili jersey kandang dari tiga negara tuan rumah.

Merah adalah Kanada, Meksiko berwarna hijau dan Amerika Serikat berwarna biru.

Selain daripada itu, turut terukir simbol-simbol negara dalam grafis berlapis di permukaan bola, bergambar bintang menggambarkan Amerika Serikat, daun maple yaitu Kanada dan Elang berarti Meksiko.

Ada juga detail berwarna emas di bola tersebut yang merupakan tanda penghormatan untuk trofi Piala Dunia yang memang terbuat dari emas.

“Saya senang dan bangga mempersembahkan Trionda. Adidas telah menciptakan bola Piala Dunia FIFA ikonis lainnya, dengan desain yang mencerminkan persatuan dan semangat negara tuan rumah tahun depan, Kanda, Meksiko dan Amerika Serikat,” ujarnya lagi.

Menurutnya, setiap detail dari bola tersebut menciptakan kesan yang mendalam.

“Tekstur timbul, grafis berlapis, dan warna-warna berani membuat bola langsung terlihat mencolok,” tambahnya.

“Ini adalah bola Piala Dunia FIFA paling menarik secara visual yang pernah kami ciptakan. Sebuah karya seni yang dirancang untuk panggung terbesar,” sambungnya.

Tak sampai situ, Adidas tidak tanggung-tanggung dalam pembuatan bola tersebut, dimana terdapat tekonologi canggih di dalamnya.

Teknologi yang disertakan, seperti konstruksi empat panel baru yang memang bertujuan untuk meningkatkan stabilitas serta daya tahan terbang di setiap jahitan bolanya.

Jahitan yang dirancang sedemikian rupa dengan bentuk relief membuat pergerakan yang konsisten di udara.

Kemudian desain yang timbul bukan semata-mata sebuah desain semata, melainkan bermaksud untuk memperkuat cengkraman bola ketika dalam kondisi yang basah.

Kemudian teknologi Connected Ball, yang merupakan sensor gerak 500hz.

Teknologi ini ditanamkan di setiap bola yang juga bertujuan untuk mengirim data real time secara langsung ke sistem VAR yang tersedia.

Sehingga, keputusan offside bisa lebih cepat diambil, bahkan bisa membantu menyelesaikan situasi yang kontroversial. (MA)