Rastranews.id, Gowa – Dukungan terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto membentuk Komisi Reformasi Polri mengalir dari berbagai kalangan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sejumlah organisasi mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) menilai langkah ini sangat penting demi mewujudkan Polri yang lebih baik, transparan, dan berpihak kepada rakyat.

Fahim, Ketua Aliansi Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Indonesia (Gerak Misi), menegaskan bahwa pembentukan komisi tersebut merupakan jawaban atas keresahan masyarakat terkait kasus kekerasan, pungutan liar, hingga sikap sewenang-wenang aparat kepolisian yang kerap mencuat di media sosial.

“Kami mendukung penuh pembentukan Komisi Reformasi Polri. Harapannya, pengawasan yang lebih ketat dapat membawa perubahan positif di tubuh Polri,” ujar Fahim, Kamis (18/9/2025).

Hal senada diungkapkan Ketua LSM L-PACE, Hertasming Daeng Gau. Menurutnya, pengawasan terhadap Polri perlu diperketat karena masih banyak kasus yang mandek di kepolisian serta praktik pungli yang membebani masyarakat kecil.

“Reformasi Polri sangat diperlukan. Banyak pelayanan kepolisian justru disertai pungli, bahkan penangkapan warga tanpa pemberitahuan yang jelas,” tegasnya.

Meski begitu, Fahim dan Hertasming mengakui masih ada sosok polisi yang patut menjadi teladan.

Mereka menilai Kapolres Gowa, AKBP Muhammad Aldy Sulaiman, sebagai contoh nyata polisi humanis, transparan, dan peduli rakyat.

“Kapolres Gowa sangat peduli, humanis, dan penuh tanggung jawab dalam menjaga keamanan serta melayani masyarakat,” tutur Fahim.

Hertasming menambahkan, kepemimpinan Kapolres Gowa terlihat bukan hanya dari konten media sosial, tetapi juga aksi nyata di lapangan.

Ia mencontohkan bagaimana Kapolres membantu seorang ibu yang ditahan rumah sakit karena tak mampu membayar biaya persalinan, hingga menyelesaikan kasus pencurian empat tandan pisang di Kecamatan Barombong melalui restorative justice.

Dalam kasus terakhir itu, Kapolres Gowa menghadirkan korban, tokoh masyarakat, dan pemerintah desa untuk berdamai.

Pelaku diberi bantuan modal usaha dan sembako agar bisa memperbaiki kehidupannya, sementara korban menerima ganti rugi serta bantuan sembako.

Masyarakat Gowa pun memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Kapolres yang dianggap mampu merangkul semua elemen.

Bahkan dalam sejumlah aksi unjuk rasa, polisi bersama masyarakat berhasil menjaga situasi tetap damai dan tertib.

Harapan besar disampaikan masyarakat agar reformasi Polri benar-benar menghadirkan polisi yang prediktif, responsif, transparan, serta berkeadilan sesuai dengan perannya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan rakyat. (MA)