Rastranews.id, Makassar — Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia telah menetapkan dua maskapai penerbangan resmi untuk melayani keberangkatan dan pemulangan jemaah haji Indonesia tahun 1447 H / 2026 M.
“Kedua maskapai tersebut adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Saudia Arabian Airlines,” tulis dalam pengumuman Kemenhaj di akun media sosial resminya @Kemenhaj.ri, dikutip Sabtu (8/11/2025).
Garuda Indonesia akan melayani sekitar 102.502 jemaah dari 10 embarkasi, sementara Saudia Arabian Airlines akan melayani sekitar 101.860 jemaah dari 6 embarkasi.
Secara keseluruhan, sebanyak 204.362 jemaah dan petugas akan diberangkatkan ke Tanah Suci melalui 525 kelompok terbang (kloter) dari 14 embarkasi haji di seluruh Indonesia.
Seluruh penerbangan akan dilaksanakan selama 30 hari masa operasional, dengan pengaturan jadwal keberangkatan dan kepulangan yang terintegrasi antara dua maskapai pelaksana.
Secara rinci, Garuda Indonesia melayani embarkasi Aceh, Medan, Padang, sebagian Jakarta Pondok Gede, Banten, Surakarta, Yogyakarta, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.
Sementar Saudia Arabian Airlines melayani embarkasi Batam, Palembang, sebagian Jakarta Pondok Gede, Jakarta Bekasi, Kertajati (Indramayu), dan Surabaya.
Penetapan dua maskapai ini merupakan bagian dari koordinasi lintas kementerian antara Kementerian Haji dan Umrah RI, Kementerian Agama, dan Kementerian Perhubungan, guna memastikan kesiapan transportasi udara bagi seluruh calon jemaah haji Indonesia tahun 2026.
Kebijakan ini diharapkan dapat menjamin kelancaran operasional haji, efisiensi jadwal penerbangan, dan peningkatan kenyamanan jemaah selama perjalanan menuju Tanah Suci. (MU)

