MAKASSAR, SULSEL – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sekprov Sulsel), Jufri Rahman, mendorong percepatan operasional Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata.
Proyek strategis nasional ini bertujuan memperkuat pasokan air bersih bagi masyarakat di Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar.
SPAM Mamminasata memanfaatkan air baku dari Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa. Kementerian PUPR sudah membangun bendungan tersebut, sementara saat ini proyek masuk tahap lanjutan berupa pembangunan jaringan distribusi dan sambungan rumah.
Tahap ini diharapkan segera memberi manfaat langsung bagi warga. Pemprov Sulsel menggelontorkan Rp75 miliar pada 2025 untuk mendukung program tersebut.
Dana itu digunakan membangun Jaringan Distribusi Utama (JDU) sepanjang lima kilometer agar aliran air dari instalasi SPAM lebih lancar menuju titik-titik pelayanan di empat daerah.
“Tahun ini kita baru menganggarkan Rp70 miliar, padahal total kebutuhan mencapai Rp172 miliar,” kata Jufri, Jumat (15/8/2025).
Ia menyoroti keterlambatan pembangunan jaringan distribusi di kabupaten/kota. Menurutnya, pemerintah daerah seharusnya bisa membangun jaringan secara simultan, bukan menunggu wilayah lain menyelesaikan bagiannya.
“Distribusi ke Maros dan Takalar harus Pemprov selesaikan lebih dulu, baru mereka bisa membangun lanjutannya. Seharusnya ini bisa dikerjakan bersamaan agar percepatan tercapai,” tegas Jufri.
Perubahan anggaran juga sempat mewarnai proyek ini. Pemerintah awalnya merencanakan Rp50 miliar pada 2020, lalu menaikkan menjadi Rp100 miliar. Namun, DPRD merevisi pembagian anggaran sehingga Pemprov hanya mengeksekusi Rp70 miliar pada 2025 dan Rp50 miliar di 2026.
Dengan dukungan penuh Pemprov, proyek SPAM Mamminasata diharapkan mempercepat akses air bersih yang merata untuk jutaan warga di wilayah metropolitan Sulsel. (HL)