“Sekiranya masih lambat diakses, kami akan memperpanjang sampai tanggal 4 Juli nanti. Selanjutnya, pendaftaran jalur afirmasi, mutasi, dan prestasi akan dibuka secara bergiliran,” imbuh mantan Kadis PPPA Itu.

Selain itu, pengelolaan Kapasitas Server. Saat ditanya mengenai kapasitas server, Achi mengakui pihaknya sudah mengantisipasi lonjakan pendaftar dengan bekerjasama bersama Diskominfo.

Namun, karena akses jenjang SD dan SMP dilakukan bersamaan, beban server tetap tinggi.

“Kami sebenarnya sudah mengurai akses SD dan SMP. Tapi karena pengumuman dan pendaftaran terjadi pada hari yang sama, kapasitasnya agak menurun,” ucap Achi.

Adapun solusi lain. Pihak Disdik membuka layanan posko bantuan dan pengaduan. Meski tidak membuka posko khusus, Dinas Pendidikan telah menyiapkan tiga jenis layanan pendampingan.

Dimana, pertama, Link pengaduan daring yang bisa diakses masyarakat. Kedua, Helpdesk operator sekolah yang membantu warga mengakses portal. Ketiga, Barcode layanan yang memudahkan masyarakat memindai dan langsung terhubung ke sistem.

“Di sekolah juga sudah tersedia barcode untuk layanan. Segala kemungkinan sudah kami siapkan, baik di sekolah maupun di kantor Dinas Pendidikan,” tutur Achi.

Masyarakat yang mengalami kesulitan dipersilakan mengakses link pengaduan, bantuan barcode, atau langsung mendatangi operator sekolah terdekat.

Achi menegaskan, seluruh proses SPMB dilakukan transparan dan terbuka, tanpa celah bagi jalur calo atau praktik pungli.

“Kami tegaskan, tidak ada jalur calo, bayar-bayar, dan lain-lain. Semua transparan. Kalau ada masyarakat yang tidak puas dengan layanan, silakan masuk di link pengaduan,” tegasnya.

Evaluasi dan pembenahan ke depan, Achi menyebut peristiwa overload kali ini akan menjadi bahan evaluasi. Ini jadi masukan untuk perbaikan ke depannya.

“Kami sudah berusaha mengurai proses pendaftaran tahap demi tahap. Tapi hari ini memang overload,” pungkasnya.