BULUKUMBA, SULSEL – Setelah lama vakum tanpa kepengurusan sah, Karang Taruna Bulukumba segera bangkit lagi di bawah komando Syahruni Haris.
Syahruni Haris yang merupakan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bulukumba itu bakal dilantik sebagai Ketua Pengurus Karang Taruna Kabupaten (PKTK) Bulukumba, pada Kamis (31/7/2025) besok.
Pelantikan akan dilakukan oleh Ketua Pengurus Karang Taruna Provinsi (PKTP) Sulawesi Selatan, Harmansyah, serta dijadwalkan akan dikukuhkan langsung oleh Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali.
Jelang pelantikan, Syahruni Haris mengungkapkan sejumlah rencana besarnya untuk membawa PKTK Bulukumba bisa eksis lagi sebagai organisasi sosial kemasyarakatan berbasis pemuda yang menjadi ujung tombak pembangunan di daerah.
Rencana besar tersebut, kata dia, akan dimulai dengan mengkonsolidasi dan mengaktifkan kembali struktur Karang Taruna yang sebelumnya diasumsikan tidak berjalan baik di tingkat kecamatan dan desa.
“Karang Taruna Bulukumba selama ini diasumsikan tidak ada kegiatan keorganisasian yang berjalan baik di tingkat kecamatan maupun desa. Itu perlu dikonsolidasikan kembali,” kata Syahruni kepada Rastranews.id, Rabu (30/7/2025) malam.
Ketua DPC Gerindra Bulukumba ini menekankan bahwa desa adalah garda terdepan pembangunan daerah. Sehingga, desa harus menjadi pusat dari aktivitas Karang Taruna yang ditonjolkan oleh para pengurus yang didominasi pemuda.
“Jadi itu akan dikondisikan mulai dari kecamatan dan desa harus diaktivasi kembali semua pengurus di desa. Setelah itu baru kita mulai konsolidasi program yang sudah menjadi rutinitas di desa, karena partner kepala desa adalah Karang Taruna desa, khususnya bidang kepemudaan,” jelasnya.
Lebih jauh, politisi berlatar belakang aktivis dan pengusaha ini membeberkan, setelah struktur solid, baru program-program akan digulirkan. Dimulai dari mengubah paradigma dari sekedar kerja sosial menjadi penggerak ekonomi desa.
“Kita berharap Karang Taruna tidak hanya di kerja sosial. Tapi kita arahkan masuk ke entrepreneur, usaha yang bisa dimajukan di desa tersebut,” bebernya.
“Apalagi pemerintah sedang menggalakkan swasembada pangan, tentu ujung tombaknya di desa,” sambung dia.
Adapun beberapa bidang akan didorong, meliputi; hortikultura dan peternakan seperti budidaya ayam atau sayur mayur untuk ketahanan pangan.
Kemudian pengembangan potensi desa spesifik seperti menyesuaikan dengan keunikan dan sumber daya masing-masing desa.
Lalu kolaborasi strategis, yaitu kerja sama dengan Koperasi Desa Merah Putih dan lembaga lain karena merupakan peluang konkret.
“Ada beberapa program yang bisa dikolaborasikan dengan pemerintah desa, begitupun di kecamatan dan kabupaten, yaitu Koperasi Desa Merah Putih, dan sebagainya, ini kan semua peluang,” paparnya.
Sementara itu, terkait motivasinya memimpin di tengah kesibukan pribadi, Syahruni mengaku menerima tantangan ini karena adanya dorongan dan kepercayaan dari pengurus di tingkat kecamatan yang menginginkan kejelasan dan kebangkitan organisasi.
“Pertama karena adanya dorongan dari bawah. Ada beberapa pengurus kecamatan melihat kondisi bahwa kepengurusan kabupaten belum jelas, maka mereka menemui saya meminta untuk bersedia dicalonkan memimpin Karang Taruna,” akunya.
Oleh sebab dorongan dan kepercayaan itu, Syahruni merasa tidak bisa mengabaikan potensi pemuda yang terancam tak tersalurkan.
“Karena kita tidak ingin potensi pemuda diabaikan, itulah kenapa saya menerima ajakan teman-teman supaya organisasi ini bisa berjalan kembali,” pungkasnya.