Rastranews.id, Makassar – Dua kubu kelompok massa terlibat bentrok, di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, (Sulsel), pada Sabtu (18/10/2025).
Bentrokan ini diduga terjadi, akibat rebutan penguasaan lahan kosong yang ditengarai berstatus sengketa atau bermasalah yang sama-sama diklaim berhak untuk diduduki.
Saat ini, situasi di lokasi sudah mulai kondusif setelah sebelumnya sempat mencekam akibat bentrok dua kubu kelompok massa yang saling serang menggunakan batu, busur panah serta senjata tajam lainnya.
Akibat dari saling serang ini, satu orang dari dua kubu yang bentrok diketahui luka terkena anak panah busur.
Pemicu bentrokan itu, diduga karena adanya salah satu dari dua kubu kelompok massa yang hendak melakukan pemagaran. Namun ditegur oleh kubu massa lainnya. Karena tidak terima, bentrokan tidak terhindarkan.
Salah satu kubu massa, Muhammad Ilham mengatakan, dua kubu ini masing-masing ingin melakukan penguasaan fisik atau lahan. Tapi, salah satu kubu melakukan pemagaran. Namun, ia menegurnya.
“Mereka tiba-tiba melakukan penyerangan. Mereka menyerang menggunakan anak panah busur, badik dan parang. Demi menjaga keselamatan, kami terpaksa mundur, “ucap Ilham.
Ilham mengaku memilih mundur, karena tidak seperti itu caranya menyelesaikan masalah lahan tersebut. Harus tunggu putusan dulu dari Pengadilan Negeri Makassar.
“Nanti kalau ada putusan kan otomotis orang dari pengadilan akan turun ke lokasi. Karena lahan ini sementara sengketa, “terang Ilham, Sabtu (18/10/2025) malam.
Diduga kepemilikan lahan kosong yang diperebutkan tersebut, melibatkan antar kubu PT. Kalla Group dengan PT. GMTD. Kedua perusahaan ini, sama-sama mengklaim status kepemilikan lahan.(JY)