MAKASSAR, SULSEL – Di sebuah rumah produksi di kawasan pesisir Untia, Makassar, tumpukan sampah plastik berubah menjadi sesuatu yang menakjubkan.
Botol-botol bekas, kemasan makanan, dan berbagai limbah alias sampah plastik lainnya disulap menjadi furnitur cantik dan produk kerajinan bernilai tinggi.
Inilah wajah baru pengelolaan sampah yang dihadirkan melalui kolaborasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulselrabar dengan Rappo Indonesia.

Sejak program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini berjalan, telah tercipta perubahan nyata. Founder Rappo Indonesia, Akmal, dengan semangat menceritakan bagaimana sampah yang semula menjadi masalah, kini menjadi berkah bagi masyarakat pesisir.
“Kami tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian warga,” ujarnya, Senin (25/8/2025).
Program yang berjalan dengan prinsip ekonomi sirkular ini telah melibatkan 150 orang masyarakat lokal. Dua mitra pengrajin dan empat mitra pengolah plastik kini memiliki penghasilan tetap, berkat transformasi 1,36 ton sampah plastik menjadi produk bernilai jual.
Jejaring kolaborasi pun semakin kuat dengan melibatkan dua TPS3R, satu bank sampah, empat pengepul, dan berbagai kegiatan pengumpulan sampah.
Edyansyah, General Manager PLN UID Sulselrabar, menjelaskan bahwa komitmen ini selaras dengan visi PLN dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” tuturnya.
Program ini menunjukkan bagaimana teknologi dan pemberdayaan masyarakat dapat bersinergi menciptakan solusi lingkungan yang berkelanjutan.
Setiap kursi dan meja yang dihasilkan dari daur ulang plastik tidak hanya menjadi bukti nyata pengurangan limbah, tetapi juga simbol harapan baru bagi masyarakat pesisir Makassar.
Melalui inisiatif seperti ini, PLN dan Rappo Indonesia tidak sekadar mengelola sampah, tetapi membangun ekosistem ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan, dimana lingkungan yang bersih berjalan seiring dengan masyarakat yang sejahtera. (HL)