Penataan lokasi dilakukan dengan pertimbangan penuh. Area sisi Selatan (kanan dari lampu merah) yang berdekatan dengan pemukiman warga sengaja dikosongkan untuk tidak mengganggu penghuni.

Sementara, para pedagang diarahkan untuk menempati sisi Utara (kiri dari lampu merah) sejajar menuju Hotel Denpasar yang dianggap lebih kondusif dan tertata.

“Kita alihkan pedagang ke sebelah Utara sampai Hotel Denpasar supaya lebih tertata dan tidak mengganggu warga,” tambah Ari.

Lebih dari sekadar relokasi, kehadiran para PK5 di CFD Boulevard dinilai membuka peluang ekonomi yang lebih besar.

Ari menekankan potensi besar kawasan yang dikelilingi hotel berbintang, apartemen, dan pusat bisnis, didukung akses transportasi online yang mudah.

“Potensi di sini besar sekali. Pedagang tidak perlu khawatir, peluang jualannya justru bisa lebih bagus,” tegasnya.

Potensi itu terbukti dari hasil pantauan di lapangan, di mana sebagian pedagang mengaku bisa memperoleh pendapatan mulai dari Rp500 ribu hingga jutaan rupiah dalam satu hari.

CFD Boulevard tidak hanya sekadar agenda mingguan untuk olahraga dan hiburan, tetapi telah berkembang menjadi pusat ekonomi kerakyatan baru yang menjanjikan di Kota Makassar, menunjukkan wajah baru ekonomi rakyat yang inklusif dan tertib.

“Keramaian setiap Minggu ini sangat menjanjikan. Pemerintah hadir untuk memastikan PK5 tetap bisa mencari nafkah dengan tertib, nyaman, dan tidak mengganggu kepentingan umum,” pungkas Camat Ari. ( HL)