Dalam pertemuan tersebut, Munafri Arifuddin menyambut baik tawaran teknologi ini. Ia menilai upaya modernisasi sistem pemantauan banjir menjadi salah satu kebutuhan mendesak.

Apalagi, seiring tantangan perubahan iklim yang berdampak pada peningkatan intensitas hujan ekstrem di wilayah Makassar.

“Kami terbuka terhadap inovasi yang terbukti berhasil di negara lain, apalagi jika bisa memperkuat kapasitas pemerintah kota dalam mengantisipasi banjir secara terpadu,” katanya.

“Sistem ini akan kita pelajari lebih detail, termasuk kemungkinan dukungan kesiapan infrastrukturnya,” tambah Munafri.

Ia berharap pertemuan ini menjadi langkah maju dalam transformasi pengelolaan risiko banjir di Kota Makassar, demi mewujudkan kota yang lebih tangguh, aman, dan nyaman bagi masyarakat.

Munafri menegaskan, komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam mengatasi persoalan banjir yang selama ini kerap terjadi di beberapa titik rawan genangan.

Menurutnya, persoalan banjir di Makassar umumnya bersifat musiman, namun tetap menjadi perhatian serius pemerintah.

“Masalah banjir ini memang berkaitan dengan faktor musiman, terutama saat curah hujan tinggi. Tapi kami tidak tinggal diam,” ungkapnya.

“Sedikit demi sedikit kami terus benahi kondisi drainase di berbagai wilayah dan sudut kota,” tambah Appi.

Ia menyebutkan bahwa Pemkot Makassar telah melakukan berbagai upaya perbaikan infrastruktur drainase, saluran air, serta sistem pembersihan lingkungan secara berkala.

“Tidak hanya perbaikan fisik, sistem pembersihan drainase juga kami tingkatkan. Pembersihan dilakukan secara rutin untuk memastikan aliran air tetap lancar dan tidak tersumbat sampah,” tuturnya.