TAKALAR, SULSEL – Bupati Takalar, H. Mohammad Firdaus Daeng Manye, menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penyidikan dugaan korupsi proyek digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK pada Selasa (5/8/2025). Firdaus dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus pengadaan perangkat Electronic Data Capture (EDC) di seluruh SPBU Pertamina periode 2018–2023, proyek senilai Rp3,6 triliun yang bertujuan memantau distribusi dan penjualan BBM bersubsidi secara real-time.
KPK menduga pengadaan tersebut sarat penyimpangan. Salah satu pihak yang terlibat adalah PT PINS Indonesia, anak usaha Telkom Indonesia. Firdaus pernah menjabat Direktur Utama PT PINS Indonesia pada 2017–2019, sebelum menjabat sebagai Bupati Takalar.
Dalam pemeriksaan itu, Firdaus hadir bersama lima orang lainnya dari berbagai perusahaan swasta yang ikut dalam pengadaan EDC, yaitu David Cheng (PT Sempurna Global Utama), Aris Lestari (PT Pojok Celebes Mandiri), Riatmaja Jamil (PT Jaring Mal Indonesia), Indra Aris Kurniawan (Komisaris PT Jaring Mal Indonesia), dan Suhardi Tjoa (PT Star Global Indonesia).
Menanggapi pemberitaan yang menyeret namanya, Firdaus menegaskan bahwa kehadirannya di KPK murni untuk memenuhi panggilan sebagai saksi, bukan tersangka.
“Sebagai warga negara kita harus taat hukum. Saat negara membutuhkan bantuan kita sebagai saksi untuk mengungkap tindakan korupsi, maka kita harus siap. Jadi saya di sini posisinya murni sebagai saksi,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa pemeriksaan ini tidak ada hubungannya dengan jabatannya sekarang sebagai Bupati Takalar. “Pemanggilan tersebut berkaitan dengan jabatan saya sebagai Direktur Utama PT PINS Indonesia periode 2017–2019, jauh sebelum saya menjabat sebagai Bupati Takalar,” kata Firdaus.
Menurutnya, saat ini fokus utamanya adalah pengabdian kepada masyarakat Takalar. “Saya akan terus menjalankan amanah rakyat, memajukan Takalar, dan memastikan pelayanan publik tetap berjalan optimal,” pungkasnya.(HL)