JAKARTA, DKJ – Bupati Soppeng H. Suwardi Haseng, SE turut serta dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengelolaan Sampah 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC) sebagai bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Acara strategis ini menghadirkan seluruh kepala daerah se-Indonesia untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan sistem pengelolaan sampah terpadu 100% di seluruh wilayah tanah air.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam sambutannya mengungkap fakta mengejutkan bahwa capaian pengelolaan sampah nasional saat ini hanya sekitar 10%, jauh di bawah angka 39,01% yang sebelumnya tercatat dalam Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN).
Hasil verifikasi lapangan di 343 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) menunjukkan banyak fasilitas pengelolaan sampah yang belum beroperasi secara optimal.
Bupati Soppeng menyampaikan komitmen kuat daerahnya dengan menunjukkan capaian konkret berupa 5 unit TPS3R, 2 unit TPST, 1 Bank Sampah Induk dan 120 Bank Sampah Unit yang aktif beroperasi.
“Ini bukti keseriusan kami dalam menangani persoalan sampah di Kabupaten Soppeng,” tegas Suwardi Haseng, dikutip dari laman soppeng.go.id, Senin (23/6/2025).
Rakornas yang berlangsung selama dua hari ini secara intensif membahas strategi terpadu pengelolaan sampah mulai dari pemilahan di sumber, optimalisasi fasilitas pemulihan material, hingga pengembangan teknologi pengolahan sampah menjadi energi.
Hanif juga memperkenalkan konsep baru Penilaian Adipura 2025 yang lebih ketat dengan memberikan predikat khusus bagi daerah yang tidak serius menangani sampah.
Sebagai tindak lanjut, Bupati Soppeng berkomitmen untuk segera menyusun langkah konkret peningkatan kapasitas pengelolaan sampah di wilayahnya, termasuk optimalisasi seluruh bank sampah yang telah ada.
Kabupaten Soppeng menargetkan peningkatan signifikan dalam pengelolaan sampah dalam tiga tahun ke depan, sejalan dengan visi nasional menuju Indonesia bebas sampah.
Acara ini sekaligus menjadi ajang berbagi praktik terbaik antar daerah, dimana beberapa kabupaten/kota berprestasi diundang untuk berbagi pengalaman sukses mereka dalam mengelola sampah.