MAKASSAR, SULSEL – Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) memastikan kesiapannya menyalurkan bantuan pangan beras kepada 584.661 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Provinsi Sulawesi Selatan. Penyaluran akan dimulai pekan ini, sebagai bagian dari program nasional bantuan pangan yang digagas pemerintah pusat.

“Pekan ini akan mulai kita salurkan dan perintah dari pusat juga sudah ada. Saat ini kami sedang menyiapkan sarana, termasuk armada dan tenaga lapangan,” kata Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar, Fahrurozi, di Makassar, dikutip Sabtu (12/7/2025).

Bantuan ini merupakan bagian dari penebalan bantuan sosial pemerintah untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah sekaligus menjaga stabilitas harga pangan, terutama di tengah kenaikan harga beras akibat minimnya panen saat ini.

“Jumlah penerima bantuan ini setara sekitar 10 persen dari total populasi Sulsel. Ini tentu akan sangat membantu mereka. Setiap KPM akan menerima 20 kilogram beras yang akan disalurkan dalam dua tahap masing-masing 10 kilogram,” jelas Fahrurozi.

Ia juga menyinggung harga beras yang belakangan cukup tinggi, disebabkan oleh belum tibanya musim panen berikutnya. “Panen raya baru akan berlangsung akhir Juli hingga awal Agustus. Setelah itu, kita harapkan harga bisa kembali turun,” ucapnya.

Sementara itu, secara nasional, Perum Bulog pusat menargetkan penyaluran bantuan pangan kepada 18,27 juta penerima di seluruh Indonesia. Penyaluran dilakukan berdasarkan penugasan resmi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui surat nomor 170/TS.03.03/K/7/2025 tanggal 4 Juli 2025.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, M. Suyamto, mengatakan bantuan akan dikirim secara “one shoot” atau satu kali pengiriman untuk alokasi Juni dan Juli 2025. Artinya, setiap penerima langsung mendapatkan total 20 kilogram beras.

“Bantuan ini penting untuk menjaga daya beli dan ketahanan pangan masyarakat, khususnya di saat harga beras sedang tinggi. Kami memastikan kualitas beras terbaik dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang akan disalurkan,” jelas Suyamto di Jakarta.

Bulog juga telah menyiapkan logistik, sistem distribusi berbasis teknologi, dan pemantauan real-time untuk memastikan distribusi tepat sasaran.

Tingginya harga beras juga menjadi perhatian Pemprov Sulsel. Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, M. Ilyas, menyebutkan bahwa harga beras saat ini sudah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).

Pemerintah daerah pun melibatkan Gapoktan dan Bulog untuk menggelar Gerakan Pangan Murah demi menjaga keterjangkauan dan ketersediaan komoditas pangan bagi masyarakat. “Kami melakukan pemantauan harga setiap hari dan menyusun neraca pangan agar kebutuhan tiap komoditas bisa terukur dan terkendali,” ujar Ilyas.

Bulog juga menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang terus mendorong penguatan program bantuan pangan sebagai bentuk kehadiran negara bagi rakyat.

“Bulog berkomitmen penuh untuk menjalankan tugas ini dengan tanggung jawab dan sinergi. Kami akan terus mendukung program perlindungan sosial dan ketahanan pangan nasional,” tutup Suyamto.