MAKASSAR, SULSEL – Kota Makassar terpilih sebagai pemenang kedua dalam ajang South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Bank Indonesia.
Kota Makassar mengusung proyek Makassar UNTIA Stadium yang dipresentasikan langsung oleh Walikota H. Munafri Arifuddin, S.H. Pembangunan stadion modern ini akan menjadi landmark baru ibu kota Sulawesi Selatan dan berhasil mengantarkan Makassar meraih posisi runner-up dalam kompetisi bergengsi tersebut.
SSIC 2025 mengusung tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan melalui Investasi dan Hilirisasi Berbasis Green & Blue Economy“, yang sejalan dengan komitmen pembangunan berkelanjutan di wilayah Indonesia Timur.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Rizky Ernadi Wimanda, mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil menghimpun 18 proyek Clean and Clear (CnC) dari 16 kabupaten dan kota untuk SSIC 2025.
Setelah melalui proses seleksi ketat, verifikasi lapangan, dan pendampingan teknis dalam penyusunan proposal Investment Project Ready to Offer (IPRO), enam proyek terbaik terpilih sebagai finalis, termasuk proyek UNTIA Stadium dari Kota Makassar.
“Setelah melalui proses seleksi ketat, verifikasi lapangan, dan pendampingan teknis dalam penyusunan proposal Investment Project Ready to Offer (IPRO), enam proyek terbaik terpilih sebagai finalis SSIC 2025,” ungkap Rizky dalam keterangan persnya, Senin (5/8/2025).
Selain Kota Makassar dengan proyek UNTIA Stadium-nya, lima daerah lain juga berkompetisi ketat dalam SSIC 2025. Kota Parepare mengajukan proyek Sistem Penyediaan Air Minum yang dipresentasikan langsung oleh Walikota H. Tasming Hamid, S.E., M.H. Proyek infrastruktur vital ini bertujuan meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat.
Kabupaten Jeneponto mengajukan proyek Pabrik Garam Industri yang dipaparkan oleh Wakil Bupati Islam Iskandar, S.H. Proyek hilirisasi sektor kelautan ini berpotensi meningkatkan nilai tambah produk garam lokal.
Kota Makassar mengusung proyek Makassar UNTIA Stadium yang dipresentasikan langsung oleh Walikota H. Munafri Arifuddin, S.H. Pembangunan stadion modern ini akan menjadi landmark baru ibu kota Sulawesi Selatan.
Kabupaten Bone membawa proyek Industri Bioetanol Berbasis Limbah Pertanian yang dipresentasikan oleh Wakil Bupati Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP., M.M. Proyek inovatif ini memanfaatkan limbah pertanian untuk energi terbarukan.
Kabupaten Luwu mengangkat proyek Industri Rumput Laut yang disampaikan oleh Wakil Bupati Muh. Dhevy Bijak P., S.H. Proyek ini mengembangkan potensi ekonomi biru melalui industri pengolahan rumput laut terpadu.
Terakhir, Kabupaten Luwu Timur mengajukan proyek Industri Penggilingan Padi yang dipaparkan oleh Kepala DPMPTSP Luwu Timur, Abd. Wahid Rahim Sangka, Sp., M.Si. Proyek ini mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan petani lokal.
Dari hasil penjurian yang komprehensif, proyek UNTIA Stadium Kota Makassar berhasil meraih posisi kedua dalam SSIC 2025. Sementara itu, Proyek Industri Bioetanol Kabupaten Bone meraih juara pertama, dan posisi ketiga diperoleh Proyek Industri Pengolahan Rumput Laut Terpadu Kabupaten Luwu.
Proyek-proyek pemenang diharapkan tidak hanya menjadi inspirasi bagi daerah lain di Sulawesi Selatan, tetapi juga dapat segera direalisasikan melalui sinergi promosi investasi di tingkat nasional dan internasional.
Realisasi proyek-proyek tersebut akan dipromosikan lebih lanjut melalui South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2025, sebagai upaya menarik minat investor domestik dan asing untuk berinvestasi di Sulawesi Selatan.(HL)