Rastranews.id, Jakarta – Bencana banjir bandang dan tanah longsor menyebabkan infrastruktur di sebagian wilayah Aceh rusak parah. Pemulihan jalur vital darat dan jembatan menjadi prioritas.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan petugas teknis di Aceh tetap siaga untuk memulihkan akses jalan utama yang jadi aktivitas warga dan jalur distribusi logistik.
“Kami memastikan pemulihan akses utama di Aceh menjadi prioritas. Tim di lapangan bergerak maksimal, termasuk pemasangan jembatan bailey dan pembersihan material longsoran,” kata Dody dalam keterangannya dikutip Senin 8 Desember 2025.
Menurut dia, pihak Kementerian PU juga akan berupaya percepat penanganan darurat infrastruktur tanah Serambi Mekkah.
Dia mengatakan prioritas itu difokuskan dengan pemulihan konektivitas jalan dan jembatan nasional.
Sebab, infrastruktur jembatan masih terputus. Lalu, dukungan sarana darurat bagi masyarakat.
Untuk Aceh, ada 477 titik terdampak bencana. Kondisi itu didominasi banjir tanggul kritis sebanyak 143 titik. Lalu, longsor 46 titik, dan banjir tanggul jebol 36 titik.
Dody menuturkan penanganan darurat yang dilakukan Balai dan Unit Pelaksana Teknis Kementerian PU juga sudah mencapai 48,34 persen.
Kerusakan parah itu juga menyasar 30 ruas jalan nasional dan 15 jembatan nasional.
Sejumlah akses sudah bisa kembali dilalui seperti jalur Banda Aceh–Meureudu.
Selain itu, ada Lhokseumawe–Langsa, serta Kuala Simpang–Perbatasan Sumatera Utara.
Dia mengatakan untuk beberapa jalur masih terputus. Pengerjaan itu diharapkan bisa pulih secara bertahap hingga pertengahan Desember 2025.
Lebih lanjut, Dody menuturkan untuk mengatasi ruas yang putus, Kementerian PU juga mengebut pemasangan jembatan bailey.
Pemasangan jembatan itu menyesuaikan kondisi daerah seperti Teupin Mane, Alue Kulus, Enang-enang, Weihni Rongka, hingga Timang Gajah.
Kemudian, untuk material sebagian sudah tersedia di lokasi. Sementara, sisanya tengah dalam proses mobilisasi menuju Aceh.
Adapun salah satu lokasi yang tengah dipercepat pemangan Jembatan Teupin Mane.
Selain itu, pemerintah pusat juga menaruh perhatian terhadap sektor jalan dan jembatan.
Dari laporan sampai sekarang, kerusakan infrastruktur air minum dan pemukiman juga banyak.
Tercatat 20 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di 10 kabupaten/kota mengalami kerusakan. (MA)

