Abkar, Supervisor Nursery & Rehabilitation PT Vale, menjelaskan bahwa pusat pembibitan yang mereka kunjungi adalah bukti nyata siklus reklamasi.
“Contohnya, pusat pembibitan ini dulunya area tambang, namun sekarang sudah kembali hijau,” jelasnya.
Berbagai tanaman endemik yang dirawat di taman ini diselamatkan dari hutan sebelum aktivitas penambangan dimulai.
Kegembiraan siswa semakin menjadi saat kuis berhadiah tentang nama flora-fauna digelar, serta kunjungan ke Penangkaran Rusa Timor dan Museum Tambang. Wajah-wajah mereka sumringah saat memberi makan rusa dan menyebut nama-nama alat berat yang dilihatnya.
“Saya senang belajar di sini, ada banyak tanaman, hewan, dan alat-alat berat yang bisa dilihat langsung,” ucap Adit, siswa kelas 6, yang mewakili kesan gembira para peserta.
Direktur Eksternal Relations PT Vale, Endra Kusuma, menegaskan bahwa kehadiran para siswa ini sejalan dengan cita-cita perusahaan.
“Di sini, masyarakat bisa melihat bagaimana komitmen perusahaan melakukan pertambangan berkelanjutan. Hadirnya para siswa di Taman Kehati diharapkan semakin menambah wawasan mereka bahwa perusahaan tambang dapat mengembangkan keberlanjutan lingkungan dengan baik,” pungkasnya.
Selama 57 tahun beroperasi di Sorowako, PT Vale berhasil menjaga kebersihan Danau Matano sesuai baku mutu lingkungan dan melakukan pemantauan air limpasan tambang 24 jam bersama KLHK dan BRIN. (HL)